Konferensi Internasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) ke-3 di Batam, Kepulauan Riau. Foto: dok. jurnas
JAKARTA, Jurnas.com – Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) menggelar Konferensi Internasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) ke-3 di Batam, Kepulauan Riau, 5 hingga 8 November 2024.
Kobferensi yang mengusung tema “Policies, Libraries, and Artificial Intelligence: Managing Digital Technology to Enhance Higher Education Quality,” mendorong peningkatan peran perpustakaan dalam mengelola sumber daya informasi dengan memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI).
Ketua KPPTI ke-3 Dwi Cahyo Prasetyo, M.IP dari Universitas Muhammadiyah Pontianak dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini berlangsung dari 5 hingga 8 November 2024 dan dihadiri oleh 250 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, mencakup Aceh hingga Papua. Peserta terdiri dari akademisi, pustakawan, hingga praktisi perpustakaan dari perguruan tinggi.
Ketua Umum FPPTI, Mariyah, S.Sos., M.Hum. dari Universitas Indonesia, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran perpustakaan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan pengetahuan dan inovasi di era digital.
Menurutnya, teknologi Artificial Intelligence (AI) memberikan peluang bagi perpustakaan untuk menjadi lebih adaptif, responsif, dan relevan dalam mendukung pendidikan tinggi.
“Kita ingin agar perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya sekadar menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan kreativitas yang mendukung riset dan pembelajaran,” ujar Mariyah, melalui keterangan yang diterima jurnas.com di Jakarta, Sabtu (16/11/2024).
Acara KPPTI ke-3 ini diharapkan menjadi wadah bagi seluruh peserta untuk memperluas jejaring profesional dan kolaborasi antarperpustakaan. Dengan kolaborasi ini, perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia dapat meningkatkan kemampuan dalam mengakses, menyajikan, dan memanfaatkan informasi secara lebih efektif dan relevan bagi dunia pendidikan tinggi.
Selain itu, FPPTI juga bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk memperkuat hubungan antara perpustakaan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga terkait melalui berbagai Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani selama acara.
Melalui KPPTI ke-3, diharapkan pula perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi dapat mengoptimalkan kompetensi digital dan literasi ilmiah pustakawan, serta menghasilkan karya tulis ilmiah pustakawan yang mendukung inovasi di bidang perpustakaan.
“Kami berharap dengan adanya konferensi ini, kita dapat mengembangkan perpustakaan yang tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan di masa depan,” kata Mariyah.
FPPTI berkomitmen untuk terus mendukung perpustakaan perguruan tinggi Indonesia melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan seperti KPPTI ini, yang mendorong inovasi dan kolaborasi di era digital.
Konferensi ini menghadirkan pembicara internasional seperti Dr. Gaby Haddow dari Curtin University, Australia dengan judul materi Australia Academic Libraries: Teaching and Research Support in a Digital Age; Dr. Moh. Faizal Hamzah dari Universiti of Malaya dengan judul materi Navigating the Future: Challenges & Opportunities of AI in Academic Libraries; Ahmad Safwah Hj. Jalil dari University Brunei Darussalam dengan judul materi Policies, Libraries & Artificial Intelligence: Managing Digital Technology to Enhance Higher Education, dan Prabu Wibowo, S.S., M.Si., Ph.D., dari Universitas Indonesia, dengan judul materi The Development of AI-Ready Institutional Data Repositories through Value Co-creation and Resource Integration: Lessons from U.S. Universities.
Selain seminar internasional, peserta juga diundang untuk mengikuti international workshop dengan narasumber Suwondo, S.Hum, M.Kom. dari Universitas Diponegoro dengan judul materi: Utilisation Ai In Scientific Writing dan Sony Pawoko, S.Sos., M.T.I dari Universitas Indonesia dengan judul materi Librarian as Research Partner: Research Data Management in Higher Educatrion.
Kemudian melakukan studi tiru, termasuk kunjungan ke perpustakaan-perpustakaan ternama di Singapura, seperti National University of Singapore (NUS) dan Singapore University of Technology and Design (SUTD). Nanyang Technology University (NTU), Singapore Polytechnic (SP) serta Perpustakaan Nasional Singapura (NLB).
KEYWORD :Perpustakaan Kecerdasan buatan AI