Senin, 18/11/2024 19:46 WIB

Kemendes PDT jadi Panelis di COP29 di Baku

Delegasi dari Kemendesa PDT Indonesia tegaskan komitmen pengembangan solusi iklim berbasis digital dengan menjadi panelis pada sesi Digital Solutions for a Resilient Future yang diselenggarakan oleh Paviliun Bank Dunia dalam COP29.

Delegasi dari Kemendesa PDT Indonesia tegaskan komitmen pengembangan solusi iklim berbasis digital dengan menjadi panelis pada sesi Digital Solutions for a Resilient Future yang diselenggarakan oleh Paviliun Bank Dunia dalam COP29.

 

Jakarta, Jurnas.com – Delegasi dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDT) Indonesia tegaskan komitmen pengembangan solusi iklim berbasis digital dengan menjadi panelis pada sesi "Digital Solutions for a Resilient Future" yang diselenggarakan oleh Paviliun Bank Dunia dalam COP29.

Acara ini berfokus pada peran teknologi digital dalam meningkatkan ketahanan iklim komunitas rentan di seluruh dunia.

Delegasi Kemendes PDT terdiri dari Staf Khusus Menteri Desa dan PDT Fahad Attamimi dan Yahdil Abdi Harahap; Staf Khusus Wakil Menteri Desa dan PDT Andi Rahmah; dan Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Cece Yusuf.

COP29 merupakan konferensi tahunan yang diadakan oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), yang mempertemukan negara-negara anggota untuk bernegosiasi dan merancang kebijakan global dalam upaya mitigasi serta adaptasi terhadap perubahan iklim.

Tahun ini, konferensi berfokus pada penguatan komitmen global menuju target pengurangan emisi dan peningkatan aksi di tingkat lokal.

Dalam panel ini, Fahad mempresentasikan Village Climate Risk Index (VCRI) sebagai instrumen penting untuk menilai risiko iklim di tingkat desa. VCRI yang dikembangkan dalam kerangka IPCC AR-5, memperhitungkan berbagai dimensi risiko seperti bahaya, kapasitas adaptasi, sensitivitas, dan eksposur terhadap perubahan iklim di tingkat desa.

Inisiatif ini melibatkan kolaborasi antara beberapa kementerian dan lembaga seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup, Bappenas, BNPB, BMKG, dan BPS.

Fahad juga menjelaskan peran Dana Desa yang telah mencapai USD 40 miliar untuk mendukung pembangunan desa, termasuk dalam upaya adaptasi perubahan iklim.

Inisiatif digitalisasi VCRI diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, memungkinkan setiap desa merancang aksi adaptasi iklim yang berbasis bukti.

"Indonesia juga sedang mengembangkan peta digital dan dashboard daring yang dapat diakses melalui perangkat seluler, sehingga memperkuat akses informasi bagi masyarakat dan pemangku kepentingan," kata Fahad.

Sesi "Digital Solutions for a Resilient Future" berlangsung pada Sabtu, 16 November, pukul 11:00-11:45 waktu setempat, dengan rekaman acara yang dapat diakses melalui Webex. Acara ini diharapkan dapat menjadi platform kolaborasi global dan bertukar wawasan mengenai solusi digital yang berkelanjutan untuk ketahanan iklim komunitas di seluruh dunia.

Turut hadir dalam sesi ini adalah Sangbu Kim, Wakil Presiden Transformasi Digital di Bank Dunia, Ali Taha Koç, CEO dari Turkcell, Khowla Shoaib, Kepala Strategi & Keberlanjutan di Mobilink Bank, dan Raj Kumar, Presiden sekaligus Pemimpin Redaksi Devex, yang berperan sebagai moderator.

Para pembicara membahas pengalaman, inovasi, dan tantangan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat ketahanan iklim, khususnya bagi komunitas yang rentan terhadap perubahan iklim.

KEYWORD :

Kemendes PDT Kemendes Panelis di COP29 Solusi Iklim Berbasis Digital




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :