Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudianto Lallo. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo mempertanyakan strategi dan formulasi yang ditawarkan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) Fitroh Rohcahyanto terkait kebocoran keuangan negara.
Hal itu dipertanyakan merujuk pada pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan yang mengingatkan perihal kebocoran duit negara hingga triliunan rupiah. Utamanya, di sektor pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA).
“Pak Presiden selalu mengatakan bahwa ada kebocoran sampai nilainya triliunan sampai 1000 triliun pengelolaan Sumber Daya Alam kita. Saya mau mendengar bagaimana secara Pak Fitroh kemudian selaku pimpinan KPK insya Allah kalau terpilih kemudian menutup menambal kebocoran-kebocoran, misalkan terhadap pengelolaan SDA kita yang banyak merugikan keuangan negara kita misalnya?” katanya dalam Fit And Proper Test Capim KPK, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/11).
Harga MinyaKita Naik di 82 Daerah di Indonesia
Kapoksi Fraksi NasDem ini juga mempertanyakan perihal efektivitas strategi penindakan yang digunakan oleh lembaga antirasuah selama ini. Terutama, mengenai penyelamatan kekurangan negara yang dirampok para koruptor.
“Pak Fitroh, apakah masih relevan hari ini kalau kemudian pendekatan KPK masih pendekatan penindakan, tanpa misalkan berupaya pengembalian negara,” kata Rudianto.
Keppres Belum Diteken, Jakarta Masih Ibu Kota
Bukan tanpa alasan, menurut dia, selama ini KPK terlihat sangat minim dalam mengupayakan pengembalian kerugian keuangan negara yang telah dirugikan oleh para pelaku rasuah.
“Sementara KPK lahir sebagai lembaga super body di Bandung Kejagung, misalkan. Nah, bagaimana dengan penilaian hal tersebut?” tandasnya.
KEYWORD :
KPK Warta DPR Komisi III NasDem Rudianto Lallo Capim fit and proper test