Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudianto Lallo. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11).
Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Tallo dalam kesempatan itu mencecar Johanis Tanak soal relevansi operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK apabila dia terpilih menjadi pimpinan.
Pertanyaan tersebut dilontarkan Rudianto Tallo mengingat ada mantan pejabat negara yang pernah menyebut OTT kampungan.
"Saya ndak usah sebut namanya. OTT itu kampungan, OTT kampungan. Kalau tidak salah pernah saya membaca mendengar itu. Apakah OTT untuk ke depan ini masih relevan untuk Pak Johanis Tanak atau seperti apa?" Tanya Rudianto.
Politikus NasDem ini menilai, masih banyak pihak yang terjerat korupsi. Karena itu, diperlukan adanya kajian mengenai relevansi dari OTT tersebut.
Legislator PKB Singgung Pertemuan Johanis Tanak dengan Terperiksa Kasus Korupsi Tukin ESDM
"Karena begitu banyak orang yang sudah di OTT, begitu banyak orang yang keluar masuk penjara, tapi rasa-rasanya tidak ada efek jera, ini perlu koreksi saja. Apakah ini masih relevan kondisi ini?" ujar Rudianto.
Selain OTT, Rudianto juga menyoroti tentang pengembalian uang negara dari hasil korupsi. Hal itu disinggungnya mengingat tindakan tersebut dirasa dapat menyelamatkan keuangan negara.
"Bayangkan kalau kita punya utang negara ribuan triliun, lalu kemudian KPK bekerja untuk penyelamatan-penyelamatan aset negara misalnya, menambah penerimaan negara, sektor sumber daya alam yang luar biasa," tandas Kapoksi NasDem ini.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi III NasDem Rudianto Lallo Johanis Tanak Capim KPK OTT