Rabu, 20/11/2024 07:25 WIB

Persepi Didesak Usut Kejanggalan Survei SMRC-Indikator di Pilgub Jateng

Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) didesak segera mengusut kejanggalan hasil survei SMRC dan Indikator Politik Indonesia dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.

Logo Persepi (Foto: Persepi)

Jakarta, Jurnas.com - Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) didesak segera mengusut kejanggalan hasil survei SMRC dan Indikator Politik Indonesia dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.

Pakar politik sekaligus Guru Besar Universitas Andalas, Prof. Dr. Asrinaldi, mengatakan bahwa Persepi wajib membongkar data dan tidak boleh tebang pilih melakukan pemeriksaan mendalam, atas perbedaan yang mencurigakan pada survei SMRC dan Indikator tersebut.

Perbedaan angka yang mencolok tidak bisa diabaikan begitu saja. Periode survei SMRC dan IPI bahkan berdekatan, dengan SMRC melakukan survei pada 7-12 November dan IPI pada 7-13 November.

Perbedaan elektabilitas Andika Perkasa, menurut Prof. Asrinaldi, di survei IPI dan SMRC terlalu signifikan untuk dianggap sepele. IPI mencatat elektabilitas Andika-Hendi sebesar 43,46 persen, sementara SMRC menunjukkan angka yang jauh lebih tinggi, 50,4 persen.

"Saya pikir memang harus didalami perbedaan ini oleh Dewan Etik agar semua jadi jelas memang perlu pendalaman dengan mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait," kata Prof. Dr. Asrinaldi pada Selasa (19/11) kemarin dalam keterangannya.

Menurut Prof. Asrinaldi, pemeriksaan terhadap data survei tersebut adalah langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan publik. Audit menyeluruh wajib dilakukan agar hasil survei yang disajikan benar-benar dapat dipercaya dan objektif.

"Baiknya memang diaudit data mentah hasil survei ini, diaudit untuk mengetahui apa persoalannya. Kita tidak bisa juga menyimpulkan sebelum diperiksa secara menyeluruh," dia menegaskan.

Bukan hanya kali ini saja hasil survei Pilgub Jateng mengundang perhatian publik. Pada periode sebelumnya, survei LSI Denny JA menunjukkan hasil berbeda, menempatkan Andika Perkasa dalam posisi kalah dengan angka 28,2 persen. Sementara itu, survei SMRC dalam periode hampir sama mencatatkan elektabilitas Andika Perkasa sebesar 48,1 persen.

Kejanggalan yang terjadi di berbagai survei politik ini menimbulkan kekhawatiran publik tentang kredibilitas lembaga survei di Indonesia. Persepi dituntut untuk membedah semua data terkait agar transparansi dapat ditegakkan.

KEYWORD :

Persepi SMRC Indikator Politik Pilgub Jateng




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :