Raden Ayu Lasminingrat merupakan salah satu tokoh yang dikenal dalam perjuangan pendidikan perempuan (Foto: Kundha Kabudayaan)
Jakarta, Jurnas.com - Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam kemajuan suatu bangsa, dan perjuangan untuk memberikan pendidikan yang setara bagi perempuan di Indonesia telah dimulai sejak zaman penjajahan.
Beberapa pahlawan perempuan Indonesia telah membuka jalan untuk pendidikan perempuan yang lebih baik. Berikut ini adalah deretan tokoh perempuan yang bergerak di bidang pendidikan dan memperjuangkan hak perempuan untuk mengakses ilmu pengetahuan.
1. Dewi Sartika: Pelopor Pendidikan Perempuan dari Jawa Barat
Dewi Sartika, lahir pada 4 Desember 1884 di Bandung, dikenal sebagai pelopor pendidikan perempuan di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, perempuan sering kali dianggap tidak perlu bersekolah. Namun, Dewi Sartika berjuang keras untuk mengubah pandangan ini. Pada tahun 1904, ia mendirikan Sakola Istri, sekolah pertama yang diperuntukkan bagi perempuan di Hindia Belanda.
Sekolah ini tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis seperti menjahit dan memasak, tetapi juga memberikan pendidikan dasar untuk memberdayakan perempuan. Melalui perjuangannya, Dewi Sartika berhasil membuka jalan bagi perempuan untuk mengakses pendidikan dan berperan lebih aktif dalam masyarakat.
2. Raden Ajeng Kartini: Ikon Emansipasi Perempuan Indonesia
R.A. Kartini, lahir pada 21 April 1879, adalah sosok yang sangat terkenal dalam sejarah perjuangan perempuan Indonesia. Lewat surat-suratnya yang dikenal dalam buku "Habis Gelap Terbitlah Terang", Kartini mengungkapkan betapa pentingnya pendidikan untuk perempuan agar mereka bisa mandiri dan berperan dalam kehidupan sosial-politik.
Kartini mendirikan sekolah untuk perempuan di sekitar rumahnya dan mendorong masyarakat untuk memberi perempuan kesempatan yang setara dalam memperoleh pendidikan. Pemikiran dan perjuangannya sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan perempuan di Indonesia.
3. Raden Ayu Lasminingrat: Tokoh Intelektual Perempuan
Raden Ayu Lasminingrat, lahir pada 1843, adalah tokoh yang juga dikenal dalam perjuangan pendidikan perempuan. Setelah menikah dengan Bupati Garut, RA.A. Wiratanudatar VIII, perhatian Lasminingrat beralih ke bidang pendidikan, khususnya untuk perempuan.
Ia disebut berperan dalam mendirikan “Sekolah Keutamaan Istri” seperti yang didirkan di lingkungan Pendopo Garut, dengan mengambil tempat di ruang gamelan pada tahun 1900-an.
Lasminingrat, selain dikenal sebagai seorang penulis termasuk ibu literasi, ia juga memiliki peran besar dalam mendirikan lembaga pendidikan yang menitikberatkan pada pendidikan perempuan, untuk memberi keterampilan dan pengetahuan agar perempuan dapat berperan aktif dalam kehidupan masyarakat.
4. Rahmah El Yunusiyah: Pelopor Pendidikan Islam Perempuan di Minangkabau
Rahmah El Yunusiyah, lahir pada 20 Desember 1880, adalah seorang tokoh penting di Sumatera Barat yang memperjuangkan pendidikan perempuan. Salah satu kontribusinya yang paling berharga adalah mendirikan Diniyyah Puteri pada 1 November 1923 di Padang Panjang. Sekolah ini kemudian berkembang untuk semua jenjang pendidikan, termasuk perguruan tinggi.
Pada tahun 1967, cita-cita Rahmah El Yunusiyah terwujud dengan pendirian Fakultas Tarbiyah dan Dakwah di Perguruan Tinggi Diniyyah Puteri. Rahmah El Yunusiyah menjadi inspirasi dan motivator bagi pergerakan kaum perempuan, tidak hanya di Minangkabau, tetapi juga di seluruh Indonesia.
5. Maria Walanda Maramis: Pendiri Sekolah Rumah Tangga di Sulawesi Utara
Maria Walanda Maramis, lahir pada 4 Februari 1872, adalah tokoh yang sangat berperan dalam meningkatkan pendidikan perempuan di Sulawesi Utara. Pada tahun 1917, Maria mendirikan Sekolah Rumah Tangga (Huishoud School), sebuah sekolah yang fokus mengajarkan keterampilan praktis bagi perempuan, seperti manajemen rumah tangga, serta pengetahuan dasar lainnya.
Sekolah ini menjadi bukti perjuangannya untuk memberikan perempuan di Sulawesi Utara kesempatan untuk memperoleh pendidikan, sekaligus mempersiapkan mereka untuk berperan aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
KEYWORD :Tokoh Perempuan Pejuang Pendidikan di Indonesia pendidikan Perempuan