Manajer Manchester City, Pep Guardiola (Foto: Getty Images/National World)
London, Jurnas.com - Pakar bahasa tubuh, Darren Stanton, menilai Pep Guardiola sudah kehabisan ide untuk membalikkan krisis yang sedang terjadi di Manchester City saat ini. Hal itu tercermin dari hasil negatif yang diraih The Citizens dalam enam pertandingan terakhir.
Usai mencatatkan lima kekalahan beruntun di semua kompetisi, City ditahan imbang oleh Feyenoord di Liga Champions pada Rabu (27/11). Padahal, raksasa Inggris sudah terlebih dahulu unggul 3-0.
Menurut Stanton, Pep tampak tidak tahu cara membalikkan keadaan. Dengan gestur memegang hidung dan menggaruk kepala, tampak ada hal yang sedang tidak berjalan baik di ruang ganti City.
"Konferensi pers Pep Guardiola bahkan lebih jelas lagi, itu menunjukkan bahwa kesabarannya sudah benar-benar habis. Dia menyentuh kepalanya, mengangkat bahu, dan melakukan gerakan tangan ke mulut," kata Stanton dikutip dari Goal.
"Dia hanya tersenyum palsu dan terus berbicara tentang apa yang sudah dimiliki timnya alih-alih apa yang perlu diubah. Saya rasa ia tidak tahu bagaimana ia akan mengubah keadaan," dia menambahkan.
Stanton menyebut gestur menggaruk kepala yang dilakukan Pep menunjukkan manajer Catalan itu mengalami penderitaan yang biasa, karena telah melakukan segalanya dengan benar namun tidak menunjukkan hasil positif.
"Pep Guardiola adalah orang yang hancur. Ada sekitar 20 tanda bahaya dalam perilakunya. Ada kombinasi kemarahan, frustrasi, dan kehancuran," ujar Stanton.
Pep baru saja menandatangi perpanjangan kontrak di City, meskipun klub tersebut masih menanti hasil putusan atas 115 dugaan pelanggaran keuangan yang membuat City terancam degradasi.
KEYWORD :Pep Guardiola Liga Premier Manchester City