Jum'at, 29/11/2024 00:31 WIB

Wamenperin Sebut Bisnis Kosmetik Kian Menjanjikan, Ini Sebabnya

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, mengatakan bahwa industri kosmetik nasional merupakan salah satu sektor usaha yang memiliki pertumbuhan dan prospek bisnis yang masih menjanjikan.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, mengatakan bahwa industri kosmetik nasional merupakan salah satu sektor usaha yang memiliki pertumbuhan dan prospek bisnis yang masih menjanjikan.

Hal ini tercemin dari nilai pendapatan di industri ini mencapai USD8,09 miliar pada 2023, dan diproyeksi meningkat sebesar USD9,17 miliar selama 2024.

"Saat ini, produk kecantikan tidak hanya digunakan oleh perempuan saja, tetapi juga sudah banyak para pria yang memakai produk skincare. Ini yang menjadi salah satu pemicu meningkatnya pertumbuhan industri kosmetik di tanah air," kata Wamenperin dalam acara `Beauty Science Tech 2024` di Jakarta, pada Kamis (28/11).

Wamenperin menyebut jumlah pelaku usaha kosmetik di Indonesia semakin meningkat, dari 1.039 unit usaha pada tahun 2023 menjadi lebih dari 1.200 unit usaha pada tahun 2024. Jumlah ini didominasi oleh pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sebesar 89 persen.

"Industri kosmetik diperkirakan tumbuh sekitar 4,02 persen per tahun, dengan komposisi pasar terbesar yang masih didominasi segmen personal care," ujar dia.

Faisol menjelaskan, pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap dunia kecantikan.

"Hal ini juga dipicu dengan perkembangan teknologi dan informasi yang mendorong industri kosmetik dan personal care agar bisa terus berinovasi dengan mengikuti perkembangan tren kecantikan dari segi produk dan rantai pasok," dia menambahkan.

Faisol optimistis, peluang untuk pemasaran produk komestik di domestik masih besar dan prospektif. Oleh karena itu, perlunya industri kosmetik dalam negeri mampu mengisi atau menguasai pasar nasional, selain dipacu untuk mampu memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

"Saat ini, industri kosmetik atau industri kecantikan harus juga bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi modern. Selain itu perlunya industri ini dapat menerapkan konsep green industry untuk bisa mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," kata dia.

Wamenperin meyakini pula industri kosmetik dalam negeri semakin berdaya saing seiring dengan didukung para peneliti yang kompeten dan ketersediaan laboratorium di Indonesia.

"Kami mengapresiasi para perusahaan yang telah berkomitmen pada penguatan R&D di bisnisnya, karena ini akan menciptakan inovasi. Pemerintah tentunya memiliki fasilitas insentif atas upaya tersebut," ujar dia.

Di samping itu, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara dengan sumber bahan baku kosmetik natural. Saat ini, tren produk kosmetik natural terus berkembang seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap manfaat bahan baku natural.

"Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tanaman berkhasiat. Saya berharap, IKM dapat dilibatkan dalam rantai pasok ini," Faisol menambahkan.

Berdasarkan data Statista, pendapatan global untuk kosmetik natural diperkirakan mencapai USD13,86 miliar pada 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 6,11 persen sejak 2024 hingga 2029.

Sementara itu, di Indonesia, pendapatan industri kosmetik natural diproyeksikan mencapai US$251 juta pada 2024, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 5,33 persen selama periode 2024 hingga 2029.

"Peluang tersebut, kami harapkan dapat mendorong pengembangan kosmetik berbahan dasar alam (organic based cosmetics) oleh industri lokal melalui inovasi produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis tinggi," kata Faisol.

Berikutnya, industri kosmetik diharapkan dapat berperan aktif untuk mengisi pasar produk halal. Apalagi, industri ini menjadi salah satu sektor prioritas pada penyelenggaraan bidang Jaminan Produk Halal dalam upaya terwujudnya industri kosmetik halal nasional.

Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi sertifikasi halal serta mendorong keikutsertaan industri dalam negeri pada pameran halal internasional, antara lain Turkey Halal Expo 2023, Almaty Kazakhstan Halal Expo 2023, dan Kazan Halal Forum 2024, dan terakhir Indonesia Halal Expo 2024. Program ini bertujuan mendorong industri dalam negeri untuk meraih pasar internasional dan meningkatkan ekspor.

KEYWORD :

Wamenperin Faisol Riza Bisnis Kosmetik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :