Sabtu, 30/11/2024 07:54 WIB

Peristiwa 30 November: Tragedi Cikini hingga Lion Air Tergelincir

Peristiwa 30 November: Tragedi Cikini hingga Lion Air Tergelincir

Ilustrasi Peristiwa 30 November (Foto: Pexels/Anete Lusina)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap tanggal memiliki cerita dan peristiwa yang tak terlupakan, begitu juga dengan 30 November. Tanggal ini menyaksikan berbagai momen bersejarah di Indonesia, mulai dari tragedi yang menegangkan, pencapaian besar, hingga kejadian tragis. Berikut ini adalah beberapa peristiwa penting yang terjadi di Indonesia pada 30 November:

1. 67 Tahun Lalu, Presiden Soekarno Nyaris Terbunuh dalam Tragedi Cikini

Pada 30 November 1957, sebuah tragedi memilukan mengguncang Jakarta. Di malam hari, enam granat dilemparkan ke arah Sekolah Perguruan Cikini di Jakarta Pusat, saat Presiden Soekarno menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-15 sekolah tersebut. Lima granat meledak dan menewaskan sepuluh orang, sebagian besar adalah anak-anak yang sedang belajar di sana. Selain itu, 48 orang lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya cacat seumur hidup.

Namun, meski berada di lokasi yang sama, Presiden Soekarno, serta kedua anaknya Guntur Soekarnoputra dan Megawati Soekarnoputri, selamat dari insiden tersebut. Tragedi ini menyadarkan banyak pihak akan potensi ancaman terhadap keselamatan Presiden dan menambah ketegangan politik di Indonesia pada masa itu.

2. Si Raja Mogok Soerjopranoto Diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada 30 November 1959

Tanggal 30 November 1959 menandai salah satu momen penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan pengangkatan Soerjopranoto sebagai Pahlawan Nasional. Soerjopranoto, seorang tokoh yang dikenal sebagai "Si Raja Mogok", dikenal karena keberaniannya dalam memperjuangkan hak kaum buruh selama era penjajahan Belanda. Sebagai kakak dari Ki Hajar Dewantara, Soerjopranoto berani melawan kebijakan diskriminatif yang diterapkan oleh penjajah dan mengorganisir buruh untuk memperjuangkan hak mereka, salah satunya melalui aksi mogok yang seringkali membuat pemerintah kolonial resah.

Melalui perjuangannya, Soerjopranoto menunjukkan keberpihakan pada kaum bumiputra, yang sering kali diperlakukan tidak adil oleh pemerintah kolonial Belanda. Tindakannya mengorganisir buruh dan menekan pengusaha Belanda melalui pemogokan telah mengukir namanya dalam sejarah Indonesia sebagai salah satu pahlawan yang memperjuangkan hak-hak dasar rakyat.

3. Balapan Sepeda Kumbang yang Ikonik di Semarang (1958)

Pada 29-30 November 1958, Kota Semarang menjadi tuan rumah bagi sebuah kejuaraan balap sepeda yang cukup terkenal pada masa itu, yaitu Kejuaraan Jawa. Balapan sepeda yang diadakan di Stadion Tentara Semarang ini, lebih dikenal dengan nama Balapan Sepeda Kumbang karena bentuk sepeda yang digunakan mirip dengan kumbang.

Eddy Be, pebalap asal Semarang, keluar sebagai pemenang kategori senior, diikuti oleh Ong Gwan Gee dan Roeskiwa di posisi kedua dan ketiga. Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang bagi para atlet sepeda, tetapi juga mencerminkan semangat sportifitas dan kompetisi sehat di Indonesia pada era tersebut. Meskipun ajang ini tidak dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya, balapan sepeda kumbang tetap menjadi bagian dari kenangan sejarah olahraga Indonesia.

4. Tragedi Kecelakaan Pesawat Lion Air JT 538 (2004)

Pada 30 November 2004, Indonesia dikejutkan oleh kecelakaan pesawat tragis yang melibatkan maskapai Lion Air. Pesawat Lion Air JT 538, yang terbang dari Jakarta menuju Surabaya, tergelincir saat hendak mendarat di Bandara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah. Akibat kecelakaan ini, 26 orang tewas, 55 orang luka berat, dan 63 orang luka ringan.

Peristiwa ini menjadi titik perhatian besar bagi dunia penerbangan Indonesia, yang memicu peningkatan dalam regulasi dan prosedur keselamatan penerbangan. Kejadian ini juga memperkuat kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam dunia penerbangan komersial.

KEYWORD :

Peristiwa 30 November Tragedi Cikini Lion Air Tergelincir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :