Kamis, 05/12/2024 03:27 WIB

Penuhi Kebutuhan Al-Quran Masyarakat, Menag Resmikan UPQ Kemenag

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meresmikan Pusat Layanan Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) di Ciawi

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam Konfererensi Pers Peresmian Operasional Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) Kementerian Agama (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meresmikan Pusat Layanan Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) Kementerian Agama (Kemenag) di Ciawi, Bogor, pada Rabu (4/12).

Menag Nasarudin mengatakan, kehadiran percetakan Al-Quran ini dapat membantu memenuhi kebutuhan Al-Quran masyarakat Indonesia yang mencapai 6 juta eksemplar per tahun. Adapun UPQ Ciawi ini, dapat mencetak sebanyak 2 juta Al-Quran dalam satu tahunnya.

"Jadi alhamdulillah dengan kehadirian penerbitan ini maka itu bisa memberikan kebutuhan umat Islam tentang kebutuhan Al-Quran ini," kata Menag Nasaruddin.

Selain dapat mencetak Al-Quran, Menag Nasarudin juga menyebutkan, UPQ Kemenag ini bisa menerbitkan kitab suci agama lain, serta buku-buku pendidikan. Sehingga pembangunan percetakan Al-Quran ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang lebih luas.

"Jadi buku-buku pelajaran, buku-buku apapun, juga mencetak jurnal bisa kita lakukan disini secara profesional. Ya, walaupun namanya percetakan Al-Quran, tetapi non-Quran pun juga bisa dicetak. Bahkan kitab sisi teman-teman kita yang beragama lain pun juga bisa diorder disini," ujar Menag.

Lebih lanjut, Menag menambahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta dengan melibatkan 3.111 responden dari 25 provinsi, menunjukkan bahwa 72,25 persen umat Islam Indonesia buta aksara Al-Quran.

"Itu artinya hanya berapa yang bisa ngaji, antara lain penyebabnya mereka tidak punya Al-Quran," ujar Menag.

Selain juga kekurangan jumlah Al-Quran, menag pun menyebutkan, jumlah guru ngaji di Indonesia masih minim, yaitu hanya berkisar 928 ribu guru ngaji, sementara usia murid populasi umat Islam berjumlah sekitar 270 juta.

"Berarti satu guru ngaji harus mengajar lebih seribu anak," kata Menag.

Untuk itu, Menag berharap, dengan kehadiran percetakan Al-Quran ini dapat membantu mengatasi persoalan yang dihadapi pendidikan Islam saat ini, salah satunya ialah dengan memenuhi kebutuhan Al-Quran di seluruh wilayah Indonesia.

"Ya, kekurangan Al-Quran di pulau-pulau terpencil, di daerah perbatasan, itu bisa kita suplai melalui kandwil-kandwil agama, jadi distribusinya itu bisa seperti itu," ujar dia.

KEYWORD :

Nasaruddin Umar Unit Percetakan Al-Quran Kementerian Agama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :