Kamis, 05/12/2024 07:26 WIB

PO MLB NU Pastikan Pra MLB NU Digelar di Pesantren Tertua

PO MLB NU Pastikan Pra MLB NU Digelar di Pesantren Tertua

Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO MLB NU).

Jakarta, Jurnas.com - Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO MLB NU) memastikan pra MLB NU digelar di salah satu pesantren tertua di Indonesia.

"Presidium PO & MLB NU tetap pada jadwal menyelenggarakan Pra-MLB NU, yakni pada tanggal 20-21 Desember 2024. Bertempat di salah satu pesantren tertua di Indonesia berdomisili di Surabaya, dan akan diikuti delegasi dari 38 PWNU se-Indonesia," ujar KH Muhammad Maftuch, sebagai Ketua Panitia Pelaksana Pra MLB NU, Rabu (3/12/2024).

Menurut KH Muhammad, di dalam Pra MLB nanti akan dibahas antara lain mengenai ; Evaluasi Kinerja PBNU selama 3 tahun dan urgensi MLB NU, menginventarisasi usulan para calon anggota AHWA dan para calon Ketua Umum PBNU, serta menentukan tempat dan waktu pelaksanaan MLB NU untuk kemudian dimintakan persetujuan kepada para masyayikh/kiai Sepuh.

"Kita akan meminta persetujuan masyayikh dan kiai sepuh terkait tempat dan waktu pelaksanaan," kata dia.

Selain itu, kata KH Muhammad, dalam rapat persiapan pra MLB peserta bersepakat untuk mengingatkan, sekretariat PBNU, khususnya Sekjend PBNU berhati-hati dalam merumuskan draft sikap dan penilaian resmi kelembagaan. Untuk itu, lanjutnya, PO MLB NU meminta Sekjend PBNU agar fokus dalam kerja peran dan fungsi kesekretariatan. Dengan demikian, agar memilih dan berketetapan antara jabatan politik sebagai Menteri Sosial RI atau Sekjend PBNU.

"Sekjen PBNU sebaiknya fokus dalam peran dan fungsi kesekretariatan. Berketetapan antara jabatan politik sebagai menteri Sosial RI atau Sekjen PBNU," kata dia.

Selain itu, tutur KH Muhammad, PO MLB NU juga meminta kepada PWNU dan PCNU se-Indonesia agar kritis-reflektif berlandaskan norma dan etika jam’iyyah serta bisa menggunakan instrumen AD NU (BAB IX PERMUSYAWARATAN, Pasal 22) dan ART NU (BAB XXI; PERMUSYAWARATAN TINGKAT NASIONAL, Pasal 74) untuk mengusulkan penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama.

"Ini bisa digunakan untuk mengembalikan marwah, kedaulatan jam’iyyah, kepribadian NU dan supaya tidak menjauh dari jati diri Nahdlatul Ulama," ucapnya.

Menanggapi rencana PBNU untuk menghadirkan PWNU se-Indonesia di Hotel Bumi Surabaya untuk rapat koordinasi yang agenda utamanya merespon gerakan MLB yang Presidium PO dan MLB NU, KH Muhammad melihat gerakan tersebut hanyalah akal-akalan.

"Layaknya rapat koordinasi, arahan, bahasan materi, dan keputusan tentu telah disiapkan oleh PBNU sebagai penyelenggara. Dan dipimpin oleh Ketum, Sekjend, Waketum, Bendum dan jajaran PBNU. Selebihnya, PWNU yang hadir mengikuti dan menyesuaikan dengan agenda (kepentingan) PBNU. Bahkan, sikap-sikap yang dimunculkan paska rapat pun telah disiapkan, termasuk pernyataan bersama PWNU se-Indonesia yang terdiri dari 6 (enam) sikap yang dirilis, kemudian dipublikasi ke media dengan beragam “head line (judul)” berita. Pada intinya, sikap bersama itu adalah sikap PBNU, sepenuhnya," tuturnya.

PO & MLB NU, tegas KH Muhammad, memiliki sikap. Pertama, dibalik sikap bersama; -dukungan terhadap model konsolidasi PBNU atas agenda transformasi peradaban melalui tagline (branding kerja) “merawat jagat membangun peradaban” dan strategi transformasi jam’iyyah ala “Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama; Tajdid Jam’iyyah untuk Khidmat Millenial-nya Gus Yahya Cholil Staquf”-, ada fakta-fakta tentang praktek kerja penyelenggaraan jam’iyyah oleh PBNU yang banyak menimbulkan konflik struktural dan kultural di lingkungan Nahdlatul Ulama.

Fakta-fakta itu terlihat jelas di depan mata dan bisa dirasakan nuansa batin dari konflik yang terjadi. Baik konflik melibatkan PBNU dengan PWNU, PBNU dengan PCNU, maupun PBNU dengan lembaga penopang/kultural NU lainnya. Dan itu telah berjalan selama hampir 3 (tiga) tahun dari kepemimpinan PBNU masa khidmat 2022-2027.

Kedua, bahwa transformasi peradaban dan transformasi jam’iyyah itu, pada prakteknya justru mengaburkan, melemahkan hingga merusak bangunan nilai, norma, cita konstitusi, moralitas dan etika di dalam Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Pesan-wasiat-nasehat pendiri NU dalam Qonun Asasi li Nahdlatil Ulama agar menjadi pedoman dan dijalankan, diabaikan begitu saja. Garis-garis besar berjam’iyyah yang ditetapkan dalam “Khittah NU 1926”, ditabrak begitu saja.

Ketiga, Amanat jam’iyyah berupa AD-ART dan berbagai Keputusan Muktamar ke-34 NU di Lampung, dikangkangi begitu saja atas nama kuasa memimpin dan mengatur. Bahkan etika berjam’iyyah yang menjadi jati diri/kepribadian NU semakin menjauh dari performa PBNU.

Bahwa ajakan untuk tetap solid dalam barisan PBNU menjalankan branding kerja “merawat jagat membangun peradaban”, berbenturan dengan meluasnya keresahan struktural dan kultural NU; dampak dari kinerja dan performa PBNU yang tidak berlandaskan kebijaksanaan dan moralitas Nahdliyyah.

"Bahwa dibalik sikap bersama; -dukungan terhadap setiap kebijakan PBNU untuk bersinergi dengan pemerintah serta dalam mengawal kehidupan berdemokrasi-, ada fakta-fakta yang sulit dilupakan tentang manuver-manuver PBNU dalam berpolitik dan bermasyarakat. Manuver berpolitiknya melebihi partai politik dan lembaga partisan. Menuver bermasyarakatnya tidak berpedoman dan kurang mengarusutamakan Ilmu, kebijaksanaan dan Keteladanan," kata dia.

Dia melanjutkan, atas manuver-manuvernya itu, banyak pihak di lingkungan internal dan luar NU menjadi tidak nyaman. Akibatnya tumbuh distrust (ketidak percayaan) terhadap PBNU, dan itu berpotensi meluas. Tidak hanya organisasi politik, lembaga kemasyarakatan, kelompok-kelompok masyarakat, bahkan institusi pemerintah.

Dan bahwa dukungan terhadap PBNU untuk bersinergi dengan Pemerintah di bidang pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), harus bisa diwujudkan dalam bentuk konkrit oleh PBNU, terutama isu nasional dugaan korupsi penyelenggaraan haji tahun 2024 yang dbongkar oleh Pansus DPR RI.  

"Bahwa dibalik sikap bersama; -dukungan menolak MLB NU dan menyatakan secara sarkastis terhadap penggeraknya- ada fakta kekhawatiran dan kegelisahan PBNU terhadap gerakan MLB akan terwujud. Bila PBNU menilai MLB digerakkan segelintir orang yang tidak punya pengaruh, mengapa PBNU begitu khawatir dengan menggalang dukungan PWNU hingga PCNU se-Indonesia (termasuk tanda tangan) agar menolak dan beberapa kali mengumpulkan mereka untuk dibriefing," tutur KH Muhammad.

KH Muhammad bertanya bila PBNU berjalan lurus dan solid, semestinya tidak ada kekhawatiran terhadap gerakan MLB NU. Apalagi meminta kepada yang tidak setuju dengan kepemimpinannya agar membuat organisasi baru saja.

"Ini cermin pemimpin yang berkarakter ‘penguasa’; bak ‘raja agung penjaga moralitas’ tanpa salah dan minim refleksi. Bahwa PBNU telah menilai para penggerak MLB NU adalah para pengangguran, orang iseng dan istilah sarkastis lainnya. Penilaian sarkastis ini bisa merusak akal sehat, kecerdasan jiwa dan khazanah intelektual pesantren. Dalam konteks ini, presidium PO & MLB adalah para Nahdliyyin yang memiliki harkat, martabat dan kedaulatan sikap untuk berpikir kritis-reflektif untuk pemajuan dan kedualatan Jam’iyyah, saling mengingatkan dan menasehati terhadap pemimpin/penguasa yang mengatur kepentingan dan tujuan bersama, serta menegakkan nilai-nilai luhur Aswaja AnNahdliyyah, yakni; kebenaran, kejujuran dan keadilan," katanya.

Bahkan, ucap KH Muhammad, diantara Presidium PO & MLB NU adalah Cucu-Cicit para Pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Sedangkan kinerja dan performa PBNU dalam konteks ini - khususnya yang dilakukan oleh mandataris Muktamar ke-34 NU, yakni Rais Aam dan Ketua Umum PBNU- dinilai meresahkan, melanggar konstitusi NU, memicu dan memacu konflik internal, dan bertindak tidak berasaskan kepribadian NU. Semuanya masuk kategori pelanggaran berat yang dalam AD-ART NU dapat dimakzulkan (diberhentikan dari jabatannya) melalui mekanisme Muktamar Luar Biasa. 

KEYWORD :

Kinerja MPR MLB NU KH Muhammad Maftuch Muktamar Luar Biasa PBNU




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :