Kamis, 26/12/2024 17:12 WIB

Jelang Pengakhiran Project, Kementan Bersama IFAD Kunjungi Project Completion Mission

Jelang Pengakhiran Project, Kementan Bersama IFAD Kunjungi Project Completion Mission

Kementan Bersama IFAD Kunjungi Project Completion Mission Jelang Pengakhiran Project dilakukan pada tiga wilayah pelaksanaan program, yaitu provinsi Gorontalo (Group 1) dan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan (Group 2) dan berlangsung 4-8 Desember 2024 (Foto: Kementan)

Gorontalo, Jurnas.com - Tim International Fund for Agricultural Development (IFAD), bersama NPMO (Nasional Project Management Office) READSI (Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative) dan Bapennas, meninjau lokasi program di tiga provinsi wilayah pelaksanaan program READSI di Provinsi Gorontalo, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Review dilakukan sebagai bagian Project Completion Mission untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi capaian kinerja pelaksanaan dan mengeksplorasi keberlanjutan serta kesiapan program READSI dalam proses pengakhiran.

READSI sendiri adalah program yang pendanaannya berasal dari badan khusus PBB yang menyediakan pendanaan untuk pengembangan pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas ialah tulang punggung dalam pembangunan pertanian nasional.

Menurutnya, peningkatan kualitas pelatihan dan pendidikan bagi petani merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan ketahanan pangan Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Menurut Santi, pemberdayaan masyarakat seperti yang telah dilakukan program READSI akan membuka peluang bagi petani untuk mengelola usaha pertanian yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan meningkatkan jumlah pendapatan.

"Ini salah satu cara untuk masyarakat tani bisa berkembang. Dengan memanfaatkan hasil pembelejaran selama program berlangsung, untuk mendapatkan nilai tambah dan pendapatan yang lebih," kata Santi.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, selaku Direktur Program READSI, Inneke Kusumawaty, menyampaikan bahwa program ini sudah memasuki tahap akhir implementasi.

"Sekarang, Kami fokus untuk memastikan bahwa hasil dari program ini dapat diterapkan di daerah lain, dan lebih banyak daerah bisa merasakan manfaatnya," jelas Inneke.

Kegiatan Project Completion Mission dilakukan pada tiga wilayah pelaksanaan program, yaitu provinsi Gorontalo (Group 1) dan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan (Group 2) dan berlangsung 4-8 Desember 2024.

Tim IFAD yang berkunjung ke Gorontalo antara lain, Fenton Beed (Lead Global Technical Specialist - Agronomy), Program Officer Yumi Sakata, Gadzhi Murad Abdulvadudov (Financial Management consultant), Muhammad Iskandar (Financial Management Specialist), dan Rahmi Khalida (Gender, Social Inclusion, and Nutrition Specialist).

Sedangkan tim Bappenas terdiri dari Dit Pangan dan Pertanian Wisnu Widagdo, dan Frida Caturima Darojati dari Dit. Multilateral.

Tim Kementan, diwakili dari Pusat Pelatihan Pertanian, Cordelia Ervina, ketua kelompok program dan kerjasama pelatihan yang juga Deputi Monev READSI, yang hadir bersama TIm NPMO READSI.

Pada kegiatan yang dilakukan 4-5 Desember, tim mengunjungi beberapa titik di Pohuwato.

Pada Rabu (4/12/2024), kunjungan dilakukan ke Poktan Iloheluma III, Desa Suka Damai, Kec Lemito, Kab Pohuwato, yang memiliki komoditas Jagung dan cabai. Di tempat ini, tim melihat lokasi infrastruktur jalan tani dan Usaha Poktan Iloheluma III Pupuk Bokasi,Simpan Pinjam.

Sementara pada Kamis (5/12/2024), dilakukan pertemuan dengan DPMO Pohuwato, Bappeda dan Tim IFAD, yang dihadiri oleh Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa. Hadir mendampingi, Kepala Dinas Pertanian Pohuwato Kamsir Alwi dan Kepala Bappeda, Irvan Saleh.

Saat pertemuan, Wakil Bupati Suharsi Igirisa, berharap program READSI dapat terus berlanjut karena secara nyata, berdampak dalam meningkatkan pengetahuan dan pendapatan para petani.

Program Officer IFAD, Yumi Sakata menyampaikan Proyek READSI adalah proyek yang sangat berhasil, terutama dalam meningkatkan pendapatan petani kecil yang telah berpartisipasi dalam proyek ini.

Ditambahkannya, ada 5 Project IFAD di Indonesia, dan READSI merupakan program yang sukses dalam implementasi di lapangan.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian IFAD Project Completion Mission Program READSI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :