Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Unesco resmi menetapkan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia ke-15. Keputusan ini ditetapkan dalam sidang Intangible Cultural Heritage (ICH) di Paraguay pada Rabu (4/12) kemarin.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan bahwa nominasi kebaya sebelumnya diajukan secara bersama oleh Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
"Upaya pengajuan bersama ini menunjukkan semangat kerja sama dan persatuan negara-negara Asia Tenggara dalam melestarikan warisan budaya bersama," kata Menbud Fadli dalam keterangannya pada Kamis (5/12).
Menbud menekankan bahwa kebaya bukan pakaian tradisional semata, namun juga sebagai simbol identitas kebudayaan Asia Tenggara. Karena itu, masyarakat Indonesia harus bangga menggunakan kebaya dalam berbagai kesempatan sebagai upaya pelestarian budaya.
Saat ini, kebaya telah dikembangkan dalam desain kontemporer di berbagai ajang di antaranya kontes kecantikan dan upacara penghargaan. Menurut dia, hal ini mencerminkan keunikan budaya pemakainya.
"Penetapan kebaya oleh Unesco semoga dapat meningkatkan kesadaran global pentingnya pelestarian Warisan Budaya Takbenda karena kebaya tak hanya sebuah simbol budaya, tetapi juga elemen pemersatu yang melampaui batas etnis, agama, dan negara," ujar Menbud.
Menteri Fadli menambahkan bahwa dengan ditetapkannya kebaya sebagai WBTb, maka kebaya dapat dijadikan alat memperkuat dialog antarbudaya, mempromosikan kedamaian, dan mendorong penghormatan terhadap keragaman budaya.
Menkebud Segera Bentuk Tim Inventarisasi WBtB
"Dengan pengakuan ini, saya berharap warisan budaya kebaya akan semakin dihargai dan diteruskan kepada generasi mendatang sebagai simbol identitas dan harmoni budaya yang melintasi negara," dia menambahkan.
KEYWORD :Unesco Kebaya Warisan Budaya Takbenda Menteri Kebudayaan Fadli Zon
