Jum'at, 13/12/2024 01:35 WIB

Diresmikan Jelang Natal, Terowongan Silaturahim Jadi Simbol Torelansi

Terowongan yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral atau Terowongan Silaturahim mulai beroperasi usai diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto

Terowongan Silaturahim menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Terowongan yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral atau Terowongan Silaturahim mulai beroperasi usai diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto, pada Kamis (12/12). Menurut Presiden Prabowo, terowongan ini menjadi simbol berharga kerukunan bangsa.

"Terowongan ini menunjukkan bahwa perbedaan tidak pernah menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk saling bersatu," kata Prabowo di Jakarta.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa pembangunan terowongan ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo pada 2020, dalam rangka memudahkan akses jamaah antarbangunan rumah ibadah dan untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas.

"Kami berharap dengan terbangunnya Terowongan Silaturahim ini, akses jamaah antarbangunan ibadah menjadi lebih mudah, serta terowongan ini dapat menjadi simbol toleransi antara umat beragama," ujar Menag.

Selain terowongan, tambah Menag, proyek ini juga mencakup pembangunan area parkir bersama dengan kapasitas hingga 1.000 kendaraan yang dapat digunakan bersama oleh jamaah Masjid Istiqlal dan jamaah Gereja Katedral. Ruang lingkup pekerjaan juga meliputi shelter sisi Istiqlal, shelter sisi Katedral, serta lanskap area shelter.

Di dalam Terowongan Silaturahim, jelas Menag, terdapat instalasi seni hasil kompetisi seniman nasional yang dimenangkan oleh Sunaryo, dengan tema Wat Hati, yang berarti `Jembatan Hati`.

"Adapun filosofi pembangunan Terowongan Silaturahim ini sebagai pengingat pentingnya toleransi antara umat beragama, di mana di dalamnya terdapat galeri dan diorama yang menceritakan hubungan toleransi antarumat beragama di Indonesia," kata Menag

Menag melanjutkan, di dalam terowongan ini juga diperdengarkan suara atau bunyi-bunyi sebagai simbol berbagai agama, yang diperindah dengan cahaya tanpa putus pada reling terowongan silaturahim, sekaligus menjadi simbol jabat tangan.

"Kami berharap Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ini dapat menjadi simbol kebahagiaan bersama, khususnya menjelang Hari Natal, dengan kapasitas parkir yang mampu menampung seribu kendaraan," dia menambahkan.

KEYWORD :

Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal Gereja Katedral




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :