Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan pidato di Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 12 Desember 2024. Handout via REUTERS
SEOUL - Pemimpin oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung mengatakan pada hari Jumat bahwa cara terbaik untuk memulihkan ketertiban di negara itu adalah dengan memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol. Hal itu dilontarkan sehari menjelang pemungutan suara parlemen yang direncanakan atas penerapan darurat militer yang tidak lama dilakukan oleh Yoon.
Keputusan Yoon untuk memberlakukan aturan militer pada 3 Desember dibatalkan sebelum enam jam, tetapi hal itu menjerumuskan negara itu ke dalam krisis konstitusional dan seruan luas agar dia mengundurkan diri karena melanggar hukum.
Yoon pada hari Kamis berjanji untuk "berjuang sampai akhir," menyalahkan partai oposisi karena melumpuhkan pemerintah dan mengklaim peretasan Korea Utara terhadap komisi pemilihan membuat kekalahan telak partainya dalam pemilihan parlemen bulan April dipertanyakan.
Pemimpin Partai Demokrat Lee menyebut pernyataan Yoon sebagai "deklarasi perang" terhadap rakyat. "Itu membuktikan bahwa pemakzulan adalah cara tercepat dan paling efektif untuk mengakhiri kebingungan," katanya.
Yoon selamat dari upaya pertama untuk memakzulkannya Sabtu lalu ketika sebagian besar Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa memboikot pemungutan suara.
Sejak itu beberapa anggota PPP secara terbuka mendukung pemungutan suara untuk memakzulkannya.
Partai-partai oposisi, yang mengendalikan parlemen majelis tunggal, telah memperkenalkan rancangan undang-undang pemakzulan lainnya dan berencana untuk mengadakan pemungutan suara pada hari Sabtu. Mereka membutuhkan setidaknya delapan anggota PPP untuk bergabung guna meloloskan rancangan undang-undang tersebut dengan mayoritas dua pertiga yang diperlukan.
Perusahaan-perusahaan Jepang merasa sedikit lebih meriah menjelang musim liburan.
KEYWORD :Korea Selatan Darurat Militer Pemakzulan Presiden