Selasa, 17/12/2024 11:45 WIB

Israel Masih Menyerang Wilayah Suriah, Pemerintahan Sementara Tidak Menanggapi

Israel Masih Menyerang Wilayah Suriah, Pemerintahan Sementara Tidak Menanggapi

Panglima pemberontak utama Abu Mohammed al-Golani berbicara kepada kerumunan di Masjid Ummayad di Damaskus, Suriah 8 Desember 2024. REUTERS

DAMASKUS - Pemimpin de facto Suriah, Ahmad al-Sharaa mengatakan pada hari Sabtu bahwa Israel menggunakan dalih palsu untuk membenarkan serangannya terhadap Suriah. Tetapi dia tidak tertarik untuk terlibat dalam konflik baru karena negara tersebut berfokus pada pembangunan kembali setelah berakhirnya pemerintahan Bashar al-Assad.

Sharaa - yang lebih dikenal sebagai Abu Mohammed al-Golani - memimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menyingkirkan Assad dari kekuasaan minggu lalu, mengakhiri kekuasaan tangan besi keluarga tersebut selama lima dekade.

Israel sejak itu telah pindah ke zona demiliterisasi di dalam Suriah yang dibuat setelah perang Arab-Israel tahun 1973, termasuk sisi Suriah dari Gunung Hermon yang strategis yang menghadap ke Damaskus, tempat Israel mengambil alih pos militer Suriah yang ditinggalkan.

Israel, yang telah mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk tinggal di sana dan menyebut serangan ke wilayah Suriah sebagai tindakan terbatas dan sementara untuk memastikan keamanan perbatasan, juga telah melakukan ratusan serangan terhadap persediaan senjata strategis Suriah.

Beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi, UEA, dan Yordania, mengutuk apa yang mereka sebut sebagai perebutan zona penyangga di Dataran Tinggi Golan oleh Israel.

"Argumen Israel telah menjadi lemah dan tidak lagi membenarkan pelanggaran mereka baru-baru ini. Israel telah jelas melewati batas keterlibatan di Suriah, yang menimbulkan ancaman eskalasi yang tidak beralasan di kawasan tersebut," kata Sharaa dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di situs web Syria TV, saluran yang pro-oposisi.

"Kondisi Suriah yang lelah karena perang, setelah bertahun-tahun konflik dan perang, tidak memungkinkan terjadinya konfrontasi baru. Prioritas pada tahap ini adalah rekonstruksi dan stabilitas, bukan terseret ke dalam perselisihan yang dapat menyebabkan kehancuran lebih lanjut."

Ia juga mengatakan solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk memastikan keamanan dan stabilitas dan bahwa "petualangan militer yang tidak diperhitungkan" tidak diinginkan.

Mengenai Rusia, yang intervensi militernya hampir satu dekade lalu membantu memberi keseimbangan yang menguntungkan Assad dan yang memberikan suaka kepada pemimpin yang digulingkan awal minggu ini, Sharaa mengatakan bahwa hubungannya dengan Suriah harus melayani kepentingan bersama.

"Tahap saat ini membutuhkan manajemen hubungan internasional yang cermat," tambahnya.

KEYWORD :

Konflik Suriah Assad Digulingkan Pemerintahan Sementara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :