Ilustrasi serangan jantung (Foto: Pexels: Freestocks)
Jakarta, Jurnas.com - Serangan jantung adalah salah satu kondisi medis yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan orang berisiko mengalami masalah jantung, dan serangan jantung dapat terjadi tanpa peringatan. Penting untuk mengetahui gejala, penyebab, dan langkah-langkah pencegahan agar kita bisa melindungi diri dan orang-orang tercinta dari kondisi yang berpotensi mematikan ini.
Apa Itu Serangan Jantung?
Serangan jantung, atau infark miokard akut (IMA), terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke bagian otot jantung terhenti atau berkurang. Akibatnya, otot jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup, dan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung. Serangan jantung bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Gejala Serangan Jantung yang Perlu Dikenali
Serangan jantung tidak selalu diawali dengan rasa nyeri hebat di dada, seperti yang sering digambarkan dalam film atau media. Gejalanya bisa lebih halus dan bervariasi, terutama pada wanita dan orang yang lebih tua. Beberapa gejala umum yang perlu diperhatikan adalah:
-
Nyeri dada atau rasa berat: Ini adalah gejala yang paling sering terjadi. Nyeri ini dapat terasa seperti tekanan atau sesak di dada, dan dapat menyebar ke lengan kiri, punggung, leher, atau rahang.
-
Sesak napas: Kesulitan bernapas atau napas pendek sering kali muncul bersamaan dengan rasa sakit dada.
-
Keringat dingin: Banyak orang yang mengalami keringat berlebih secara tiba-tiba saat serangan jantung.
-
Pusing atau mual: Beberapa orang mungkin merasa pusing, lemas, atau bahkan muntah sebelum atau selama serangan jantung.
-
Kelelahan yang tidak biasa: Jika Anda merasa sangat lelah meski belum melakukan aktivitas berat, ini bisa menjadi tanda peringatan.
Penyebab dan Faktor Risiko Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi karena adanya gangguan pada pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung, yaitu penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis). Berikut adalah beberapa faktor risiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung:
-
Hipertensi (tekanan darah tinggi): Tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.
-
Kolesterol tinggi: Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat mempercepat proses pembentukan plak pada dinding pembuluh darah, yang menghambat aliran darah ke jantung.
-
Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah.
-
Merokok: Merokok menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah, yang memperbesar risiko serangan jantung.
-
Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh, tekanan darah tinggi, dan masalah jantung lainnya.
-
Stres berlebihan: Stres kronis dapat meningkatkan kadar hormon stres, yang memperburuk kondisi jantung dan pembuluh darah.
-
Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami serangan jantung di usia muda, risiko Anda juga meningkat.
Cara Mencegah Serangan Jantung
Mencegah serangan jantung lebih baik daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko serangan jantung:
-
Menjaga pola makan sehat: Konsumsi makanan rendah lemak jenuh, garam, dan gula, serta banyak mengonsumsi buah, sayur, dan biji-bijian. Omega-3 yang terdapat dalam ikan seperti salmon juga baik untuk kesehatan jantung.
-
Rutin berolahraga: Olahraga teratur, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, dapat membantu menurunkan tekanan darah, menjaga berat badan ideal, dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
-
Mengelola stres: Temukan cara untuk mengurangi stres dalam hidup Anda, seperti meditasi, yoga, atau kegiatan yang menenangkan.
-
Berhenti merokok: Merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan jantung. Jika Anda merokok, berhenti sekarang juga untuk mengurangi risiko serangan jantung.
-
Menjaga berat badan sehat: Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung. Menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan dan olahraga yang seimbang adalah langkah penting untuk mencegah serangan jantung.
-
Mengontrol tekanan darah dan kolesterol: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau tekanan darah dan kadar kolesterol. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk pengelolaan yang tepat.
Tindakan Cepat Saat Terjadi Serangan Jantung
Jika Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala serangan jantung, jangan menunggu lebih lama. Tindakan cepat sangat penting untuk mengurangi kerusakan pada jantung. Berikut yang perlu dilakukan:
-
Segera hubungi layanan darurat: Pastikan untuk menghubungi nomor darurat sesegera mungkin untuk mendapatkan bantuan medis.
-
Jangan menunda pengobatan: Jika Anda merasakan gejala serangan jantung, seperti nyeri dada, segeralah mencari bantuan medis, meskipun gejalanya tampak ringan.
-
Mengunyah aspirin: Jika Anda tidak alergi terhadap aspirin, mengunyah satu tablet aspirin dapat membantu mengurangi kerusakan jantung dengan mencegah pembekuan darah.
Serangan Jantung Gejala serangan jantung