Pondok Pesantren Denayar, Jombang. (Foto: NU Online)
Jombang, Jurnas.com - Desember menjadi bulan berkah bagi Muslim Indonesia, khususnya Nahdliyyin (warga NU). Setelah peringatan Haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di berbagai tempat, tepat akhir tahun 2024 (malam tahun baru, 2025) nanti, diselenggarakan Haul Kakek Gus Dur dari jalur Ibu; KH Bishri Syansuri.
Gus Dur sendiri mengagumi kakeknya dan menuangkan kekaguman itu dalam bukunya “Kiai Bishri Syansuri Pecinta Fiqh Sepanjang Hayat (1989)” agar menjadi khazanah keteladan warga NU sepanjang hayat. Bahkan pandangan Fiqh Moderat KH Bishri Syansuri diadopsi menjadi UU Nomor 1 tahun 1971 tentang Perkawinan. Dan beliau juga dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi kaum perempuan.
KH Bishri Syansuri adalah Pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, yang wafat terakhir (1980) diantara generasi para Muassis NU, setelah Hadratussyeikh KH M. Hasyim Asy’ari (Raisul Akbar) dan KH Abdul Wahab Chasbullah, kakak ipar KH Bishri Syansuri (Rais Aam). Beliau pemegang tongkat estafet ketiga (triumvirat; tritunggal, tiga serangkai) penanam pondasi Jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang dikenal Ahli Fiqh.
Nataru, Pelni Angkut Penumpang 366.002 Orang
Beliau masyhur dengan wasiatnya; “selama hidupku aku pengikut Nahdlatul Ulama. Jika meninggal dunia, maka wasiatku kepada masyarakat adalah supaya mereka tetap menjadi Nahdlatul Ulama”. Beliau berpesan agar masyarakat berpegang teguh pada Islam ala Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan tetap berada didalam rabithah jam’iyyah Nahdlatul Ulama supaya terjaga sanad keagamaan, nasionalisme dan keluhuran budi pekerti.
Maka, dalam peringatan Haul Pendiri sekaligus Harlah ke-110 Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, itu, diselenggarakan rangkaian kegiatan untuk mendo’akan dan meneladani beliau, serta menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi pesantren. Rangkaian kegiatan dimulai sejak Oktober 2024, antara lain : Lomba Santri, Majelis Sholawat, Manaqib Syeikh Abdul Qodir alJailani, Khatmil Qur’an bi al-Nahlor wa al-Ghaib, Pengajian Alumni, Khataman Bani Bishri, Tahlil kubro, Bahtsul Masaail se-Kabupaten Jombang dan Khatmil Kitab Shohih Bukhori.
Puncak peringatan Haul ke-46 Allah Yarham KH Bishri Syansuri di malam tahun baru 2025 nanti, diisi dengan pengajian umum mengangkat tema “Meneladani Keikhlasan dan Kerendahan Hati Mbah Bishri”. Dan salah satu dari teladannya; beliau tidak bersedia menjadi Rais Aam PBNU selama KH Abdul Wahab Chasbullah masih ada, walaupun telah dipilih oleh peserta Muktamar NU. Sebuah keluhuran akhlaq khas Pesantren di lingkungan jam’iyyah yang didirikan oleh Ulama Pondok Pesantren.
Para Masyayikh/Sesepuh NU, Tokoh Nasional, Politisi, Pejabat Daerah Provinsi dan Kabupaten yang terkonfirmasi hadir pada Puncak Haul, antara lain : KH Makruf Amin (Wapres RI, 2019-2024), KH Said Aqil Siradj, KH Habib Umar alMuthohhar, H. Abdul Muhaimin Iskandar (Menko Pemberdayaan Masyarakat; buyut KH Bishri Syansuri), Para Kiai Pondok Pesantren, Para Habaib dan lain-lain.
Dzurriyah Pesantren Denanyar berharap, Puncak Haul KH Bishri Syansuri menjadi ajang silaturrohim alumni se-NUsantara dan luar negeri, konsolidasi masyayikh dan jaringan kultural NU, serta momentum untuk meredakan ketegangan publik terkait kontroversi nasab di media sosial; menjadi ruang teladan ikhlas, rendah hati dan saling menghormati yang diselingi ‘ger-geran’ ala pesantren dan Nahdlatul Ulama.
Kepada seluruh Nahdliyyin, Alumni Pesantren, dan masyarakat luas, dzurriyah shohibul haul berharap do’a dan restu serta berkenan hadir dalam puncak Haul KH Bishri Syansuri.
KEYWORD :Pesatren Denanyar KH Bishri Syansuri Haul NU