Kamis, 24/04/2025 10:59 WIB

Puasa Rajab Berapa Hari? Simak Penjelasan hingga Hukumnya

Puasa Rajab Berapa Hari? Simak Penjelasan hingga Hukumnya

Ilustrasi - Puasa Rajab Berapa Hari? Simak Penjelasan hingga Hukumnya (Foto: Pexels/khats cassim)

Jakarta, Jurnas.com - Puasa Rajab adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Rajab, salah satu bulan haram dalam kalender Islam yang memiliki keutamaan khusus. Namun, muncul pertanyaan: berapa hari yang sebaiknya dilakukan untuk puasa Rajab? Bagaimana hukum pelaksanaannya? Berikut penjelasannya secara lengkap.

Keutamaan Bulan Rajab

Bulan Rajab termasuk dalam empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Surah At-Taubah ayat 36. Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal baik, termasuk puasa sunnah, sedekah, dan istighfar. Rajab sering disebut sebagai bulan persiapan menjelang Ramadan, sehingga menjalankan puasa di bulan ini diyakini mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Pada tahun 2025, terdapat momen istimewa yang menambah keutamaan bulan Rajab. Tanggal 1 Januari 2025 bertepatan dengan 1 Rajab 1446 Hijriah. Ini adalah awal bulan yang penuh keberkahan, sehingga banyak umat Islam yang memanfaatkan momen ini untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa.

Berapa Hari Puasa Rajab Dilakukan?

Secara spesifik, tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah hari yang harus dilakukan untuk puasa Rajab. Rasulullah SAW tidak pernah menetapkan puasa di bulan Rajab sebagai ibadah wajib, tetapi menganjurkan umatnya untuk memperbanyak puasa sunnah, terutama di bulan-bulan haram.

Anda dapat berpuasa:

  1. Sepanjang Bulan Rajab: Bagi yang memiliki kemampuan fisik dan niat yang kuat, menjalankan puasa sepanjang bulan Rajab diperbolehkan.
  2. Beberapa Hari Saja: Bagi yang tidak mampu berpuasa sebulan penuh, memilih beberapa hari tertentu, seperti Senin dan Kamis atau Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 Hijriah), adalah pilihan yang sangat baik.

Hukum dan Dasar Hadis tentang Puasa Rajab

Puasa Rajab adalah puasa sunnah yang hukumnya mubah, sebagaimana disebutkan oleh mayoritas ulama. Meskipun tidak ada hadis sahih yang secara khusus memerintahkan puasa di bulan Rajab, terdapat beberapa riwayat yang menunjukkan keutamaan memperbanyak puasa di bulan haram, termasuk Rajab.

Salah satu hadis yang sering dikutip adalah sabda Rasulullah SAW:
"Puasa di bulan-bulan haram adalah sebaik-baik puasa setelah Ramadan."
(HR. Muslim)

Namun, penting untuk memahami bahwa hadis-hadis yang secara spesifik menyebut keutamaan puasa Rajab seringkali dikategorikan sebagai lemah (dhaif). Meski demikian, hal ini tidak mengurangi nilai ibadah jika dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Manfaat dan Hikmah Puasa Rajab

Selain bernilai ibadah, puasa Rajab memberikan manfaat fisik dan spiritual, seperti:

  • Melatih diri untuk bersabar dan menahan hawa nafsu.
  • Membiasakan tubuh untuk berpuasa sebelum Ramadan.
  • Memperbanyak amal baik di bulan penuh keutamaan.
  • Mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.

Jadi, Puasa Rajab adalah ibadah sunnah yang fleksibel. Anda bebas menentukan jumlah hari sesuai kemampuan, tanpa ada kewajiban tertentu. Amalan ini menjadi cara untuk mempersiapkan diri secara spiritual menyambut bulan Ramadan.

Pada tahun 2025, keistimewaan 1 Rajab yang bertepatan dengan 1 Januari bisa menjadi awal yang baik untuk memulai puasa dan memperbanyak ibadah lainnya. Lakukan puasa ini dengan penuh keikhlasan dan niat hanya kepada Allah SWT. Perbanyak pula ibadah seperti shalat sunnah, zikir, dan sedekah untuk melengkapi keberkahan di bulan yang istimewa ini.

KEYWORD :

Puasa Rajab Bulan Rajab 1 Rajab Tahun Baru




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :