Sabtu, 04/01/2025 10:41 WIB

Sejarah 1 Januari Ditetapkan sebagai Awal Tahun Baru

Tanggal 1 Januari mungkin sudah lazim dipahami sebagai hari pertama tahun baru di berbagai belahan dunia. Namun, tahukah Anda bahwa penetapan tanggal ini memiliki sejarah panjang

Ilustrasi - Sejarah 1 Januari Ditetapkan sebagai Awal Tahun Baru (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Tanggal 1 Januari mungkin sudah lazim dipahami sebagai hari pertama tahun baru di berbagai belahan dunia. Namun, tahukah Anda bahwa penetapan tanggal ini memiliki sejarah panjang yang melibatkan tradisi, perubahan kalender, dan pergeseran budaya yang berlangsung selama ribuan tahun? Berikut kisah lengkapnya.

Awal Mula Kalender Romawi

Sejarah dimulai pada masa pemerintahan Raja Romawi Numa Pompilius (715–673 SM). Saat itu, kalender Romawi terdiri dari 10 bulan dan dimulai pada Maret, bulan yang diambil dari nama Mars, dewa perang. Numa kemudian menambahkan dua bulan baru, yaitu Januari (Januarius) dan Februari (Februarius). Bulan Januari diambil dari nama Janus, dewa permulaan dan akhir, sehingga dianggap lebih cocok menjadi awal tahun baru. Namun, meskipun bulan Januari diciptakan, tidak serta-merta dijadikan sebagai awal tahun.

Baru pada tahun 153 SM, 1 Januari mulai dijadikan permulaan kalender di Romawi. Hal ini dilakukan untuk menyinkronkan sistem administrasi dengan siklus tahunan konsul Romawi.

Reformasi Julius Caesar dan Kalender Julian

Pada 46 SM, Kaisar Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian yang dirancang untuk lebih selaras dengan pergerakan matahari. Reformasi ini dibuat setelah berkonsultasi dengan para astronom dan matematikawan terbaik pada zamannya. Salah satu keputusan penting dalam kalender Julian adalah menetapkan 1 Januari sebagai hari pertama dalam tahun baru.

Namun, kalender Julian juga memiliki kelemahan, yaitu salah perhitungan dalam sistem tahun kabisat. Kesalahan kecil ini menyebabkan pergeseran tanggal secara bertahap, mengacaukan penentuan musim dan perayaan tertentu seperti Paskah.

Perbaikan Kalender oleh Paus Gregorius XIII

Untuk mengatasi kekeliruan kalender Julian, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian pada 1582. Kalender ini tidak hanya memperbaiki sistem tahun kabisat, tetapi juga memulihkan 1 Januari sebagai awal tahun baru secara universal. Reformasi ini pertama kali diterima oleh negara-negara Katolik seperti Italia, Prancis, dan Spanyol.

Namun, negara-negara Protestan seperti Inggris dan koloninya baru mengadopsi kalender Gregorian pada 1752. Sebelumnya, mereka tetap merayakan tahun baru pada 25 Maret. China bahkan baru mulai menggunakan kalender Gregorian pada 1912, meskipun tetap mempertahankan tradisi Tahun Baru Imlek.

Pengaruh Kalender Gregorian di Dunia

Seiring waktu, kalender Gregorian menjadi standar internasional yang digunakan oleh sebagian besar negara. Penyesuaian ini membawa 1 Januari menjadi awal tahun baru secara global. Namun, beberapa budaya dan negara masih memelihara tradisi lokal mereka. Contohnya, Ethiopia merayakan tahun baru mereka, Enkutatash, pada bulan September.

Makna Filosofis 1 Januari

Penetapan 1 Januari sebagai awal tahun baru memiliki nilai simbolis yang kuat. Janus, dewa yang menjadi inspirasi nama bulan Januari, digambarkan memiliki dua wajah: satu menghadap ke masa lalu dan satu lagi ke masa depan. Hal ini mengajarkan kita untuk merenungkan perjalanan hidup yang telah dilalui sambil mempersiapkan diri menyongsong masa depan.

Jadi, 1 Januari sebagai awal tahun baru adalah hasil dari perjalanan sejarah panjang yang melibatkan peradaban besar seperti Romawi hingga reformasi gereja. Penetapan ini bukan sekadar formalitas, tetapi mencerminkan kebutuhan manusia untuk menciptakan siklus waktu yang teratur dan bermakna. Hari ini, tanggal 1 Januari menjadi momen universal untuk merayakan awal baru dengan harapan, refleksi, dan resolusi.

KEYWORD :

Tahun Baru Sejarah Tahun Baru Masehi 1 Januari sejarah Kalender Gregorian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :