Minggu, 05/01/2025 06:26 WIB

Asal Usul dan Sejarah Penamaan Bulan Rajab

Bulan Rajab, salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, memiliki sejarah dan makna yang mendalam

Ilustrasi - Asal Usul dan Sejarah Penamaan Bulan Rajab (Foto: Pexels/Julia Volk)

Jakarta, Jurnas.com - Bulan Rajab, salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, memiliki sejarah dan makna yang mendalam. Sebagai bulan ke-7 dalam kalender Hijriyah, Rajab menjadi simbol keagungan, kedamaian, dan persiapan menuju bulan-bulan penuh berkah berikutnya. Bagaimana asal usul dan sejarah penamaan bulan Rajab? Berikut penjelasannya, yang dirangkum dari berbagai sumber.

Makna dan Asal Penamaan Bulan Rajab

Asal-usul penamaan bulan Rajab memiliki makna yang kaya dan penuh nilai sejarah. Nama Rajab diambil dari kata Tarjiib (ترجيب), yang berarti mengagungkan atau memuliakan (تعظيم). Ini merujuk pada penghormatan dan keagungan bulan Rajab yang telah dikenal sejak masa Arab Jahiliyah hingga menjadi salah satu bulan suci dalam Islam.

Sebagian ulama bahasa, seperti Abu Ubaidah dan Al-Asma`iy, berpendapat bahwa kata Rajab berasal dari Rujbah (رجبة), yang merujuk pada kayu bercabang yang digunakan sebagai penopang pohon kurma. Ini melambangkan stabilitas dan penghormatan.

Rajab dalam Tradisi Arab

Pada masa Jahiliyah, bulan Rajab dikenal sebagai Munashshilul Asinnah, yang berarti mencabut mata tombak dan panah. Sebutan ini mencerminkan penghentian peperangan dan permusuhan selama bulan Rajab. Masyarakat Arab memuliakan bulan ini dengan menghormati perdamaian dan melarang pertumpahan darah. Bahkan, Nabi Ibrahim AS juga menetapkan larangan perang pada bulan ini, dengan hukuman denda (diyah) bagi pelanggar.

Rajab dalam Al-Qur’an dan Hadis

Dalam Al-Qur’an, bulan Rajab termasuk dalam Asyhurul Hurum (empat bulan yang dihormati), seperti yang disebutkan dalam QS. At-Taubah [9]:36:

*"... di antaranya ada empat (bulan) yang haram (yang disucikan), itulah ketetapan agama yang lurus maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."

Selain itu, Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadis bahwa keempat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab (HR. Bukhari-Muslim). Bulan-bulan ini memiliki nilai sakral yang berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya. Amal kebaikan yang dilakukan dalam bulan ini dilipatgandakan pahalanya, sementara kemaksiatan juga memiliki balasan yang lebih besar.

Rasulullah SAW juga menyebut bulan Rajab sebagai bulan Al-Ashabb, karena rahmat Allah SWT yang tercurah melimpah selama bulan ini. Dalam sebuah doa masyhur, Rasulullah memohon keberkahan di bulan Rajab:

"Allahumma barik lana fi rajaba wa sya`bana, wa ballighna Ramadlana."
(Yâ Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya`ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan).

Nama Lain Bulan Rajab

Bulan Rajab juga dikenal dengan beberapa nama yang mencerminkan maknanya:

  1. Bulan Fardu: Disebut demikian karena Rajab merupakan satu-satunya bulan haram yang berdiri sendiri, tidak berurutan seperti Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

  2. Bulan Asham: Artinya “tuli.” Pada bulan ini, tidak terdengar peperangan atau pertumpahan darah, karena bangsa Arab menghentikan konflik untuk menghormati kesuciannya.

Rajab: Persiapan Menuju Bulan Suci berikutnya

Bulan Rajab sering dianggap sebagai bulan persiapan menuju dua bulan suci berikutnya, Sya’ban dan Ramadhan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

“Kenapa (bulan Rajab) dinamakan Rajab?” Rasulullah menjawab: “Karena sungguh banyak di dalamnya kebaikan untuk bulan Sya’ban dan Ramadhan.”

Dengan demikian, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah di bulan Rajab sebagai bekal menyambut bulan-bulan penuh berkah berikutnya.

Keutamaan Rajab dalam Kehidupan Umat Islam

Bulan Rajab memberikan kesempatan besar bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan meningkatkan ketaatan, beramal saleh, dan menjauhi kemaksiatan, bulan ini menjadi momen refleksi spiritual yang sangat berarti. Keistimewaannya sebagai bulan yang dihormati sejak zaman Nabi Ibrahim hingga masa Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa nilai-nilai perdamaian dan penghormatan telah lama melekat dalam tradisi bulan ini.

KEYWORD :

Bulan Rajab Sejarah bulan Rajab Keutamaan Rajab sejarah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :