Ilustrasi BTS di daerah terpencil (Foto: Doknet)
Jakarta, Jurnas.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan kelanjutan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di daerah terpencil. Termasuk menyediakan akses pada jaringan di wilayah Papua yang masa berlakunya habis pada Desember 2024.
Terkait komitmen ini, Plt Direktur Infrastruktur Bakti Komdigi Darien Aldiano menjelaskan bahwa proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G di wilayah Papua akan memasuki fase baru pada 2025.
"Bakti akan menyediakan sinyal seluler 4G pada 1.300-an lokasi di Papua pada tahun 2025," kata dia pada Kamis (2/1) kemarin.
Hari Bakti PU: Sejarah, Makna, hingga Tujuannya
Darwin mengatakan, pihaknya juga akan terus berupaya melakukan perbaikan dalam tata kelola, mencakup aspek pengadaan, pelaksanaan anggaran, serta monitoring dan evaluasi program.
“Proses kontraktual, termasuk kontrak operasional proyek tersebut, juga berpedoman terhadap perbaikan tata kelola dan upaya untuk melakukan efisiensi,” dia menambahkan.
Dengan langkah-langkah tersebut, Bakti berharap dapat memberikan layanan yang lebih baik dan lebih efisien kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang selama ini minim akses telekomunikasi.
Darien menekankan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen Bakti untuk meningkatkan infrastruktur digital di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Papua yang memiliki tantangan geografis dan aksesibilitas yang lebih tinggi.
Melalui proyek paket 3 dan juga paket-paket lainnya, diharapkan masyarakat di daerah terpencil seperti Papua dan wilayah Indonesia Timur lainnya, dapat merasakan manfaat dari konektivitas yang lebih baik, yang pada gilirannya akan mendukung pengembangan ekonomi dan sosial di kawasan tersebut.
"Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat dengan tata kelola yang baik," ujar dia.
KEYWORD :Komdigi Proyek BTS Bakti Daerah Terpencil