Minggu, 05/01/2025 16:51 WIB

Deretan Peristiwa Bersejarah di Indonesia pada 3 Januari

Tanggal 3 Januari mencatat berbagai peristiwa penting yang berkontribusi pada perjalanan sejarah Indonesia

Ilustrasi - Peristiwa Bersejarah di Indonesia pada 3 Januari (Foto: Pusat Sejarah TNI)

Jakarta, Jurnas.com - Tanggal 3 Januari mencatat berbagai peristiwa penting yang berkontribusi pada perjalanan sejarah Indonesia. Mulai dari wafatnya seorang raja Kesultanan Yogyakarta, peristiwa yang melahirkan Hari Bhakti Paspampres hingga Haari Amal Bhakti Kemenag. Berikut deretan momen bersejarah yang terjadi pada tanggal ini, yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Wafatnya Sri Sultan Hamengkubuwana II (1828)

Sri Sultan Hamengkubuwana II, yang juga dikenal sebagai Sultan Sepuh, adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah selama tiga periode: 1792-1810, 1811-1812, dan 1826-1828. Beliau meninggal dunia pada 3 Januari 1828.

Dalam sejarahnya, Sultan Hamengkubuwana II dikenal sebagai sosok yang berusaha mempertahankan kedaulatan kerajaannya dari pengaruh kolonial Belanda. Meskipun mengalami tekanan besar selama masa pemerintahannya, perjuangan beliau tetap dikenang sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah Kesultanan Yogyakarta.

2. Hari Bhakti Paspampres (1946)

Hari Bhakti Paspampres diperingati setiap 3 Januari untuk mengenang misi penyelamatan Presiden Republik Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Pada 3 Januari 1946, kondisi keamanan di Jakarta memburuk akibat didudukinya kota tersebut oleh Belanda.

Dalam operasi yang dipimpin oleh Letda Cpm Sukotjo Tjokro Atmodjo dan unsur Kepolisian, Presiden Soekarno berhasil diselamatkan dan dipindahkan ke Yogyakarta. Peristiwa ini menjadi tonggak awal pengamanan kepala negara oleh Pasukan Pengawal Presiden, yang kini dikenal sebagai Paspampres. Sejak 1988, pasukan ini resmi berganti nama berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Kep/02/II/1988.

3. Pemindahan Ibu Kota ke Yogyakarta (1946)

Pada hari yang sama, Presiden Soekarno secara resmi memindahkan ibu kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kelangsungan pemerintahan Republik Indonesia setelah pendaratan pasukan Sekutu yang diboncengi oleh NICA di Jakarta.

Pemindahan ini menunjukkan strategi jitu dalam menghadapi situasi darurat demi melindungi pemerintahan dan kelangsungan perjuangan kemerdekaan.

4. Wafatnya Nani Wartabone (1986)

Pahlawan Nasional asal Gorontalo, Nani Wartabone, wafat pada 3 Januari 1986. Ia dikenal sebagai tokoh yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Gorontalo pada 23 Januari 1942, tiga tahun sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta.

Dalam peristiwa yang dikenal sebagai Hari Patriotik, Nani Wartabone dan pasukannya berhasil menangkap pejabat-pejabat Belanda, menduduki kantor-kantor pemerintahan, dan mengibarkan bendera merah putih. Jasa-jasanya dikenang hingga kini melalui gelar Pahlawan Nasional yang dianugerahkan pada 2003 serta berdirinya Tugu Nani Wartabone di Gorontalo.

5. Berdirinya Kementerian Agama dan Hari Amal Bhakti (1946)

Setiap tanggal 3 Januari diperingati sebagai Hari Amal Bhakti, yang juga menjadi momentum peringatan berdirinya Kementerian Agama RI. Melansir situs resmi Kementerian Agama RI, lembaga ini berdiri pada 3 Januari 1946 di bawah kepemimpinan H. Mohammad Rasjidi.

Kementerian Agama didirikan dengan tujuan untuk mengelola urusan keagamaan di Indonesia serta memperkuat harmoni antarumat beragama. Hingga kini, Hari Amal Bhakti diperingati sebagai wujud apresiasi terhadap kontribusi Kementerian Agama dalam membangun kehidupan beragama yang damai dan harmonis.

6. Hari Ketiga Perang Lima Hari Lima Malam di Palembang (1947)

Pada 1 Januari 1947, pecah pertempuran sengit antara rakyat Indonesia dan Belanda di Palembang, Sumatera Selatan. Konflik ini berlangsung selama lima hari lima malam hingga 5 Januari 1947. Belanda yang ingin menguasai Pulau Jawa dan Sumatera menghadapi perlawanan sengit dari rakyat setempat.

Dalam perang tersebut, sekitar 2.000 hingga 3.500 orang Indonesia menjadi korban jiwa. Meski berakhir dengan gencatan senjata, keberanian para pejuang Palembang membuktikan tekad bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan. Laporan hasil pertempuran ini kemudian dikirimkan ke markas besar TRI di Yogyakarta sebagai bagian dari catatan perjuangan nasional.

 

KEYWORD :

Peristiwa 3 Januari Sejarah Indonesia Peristiwa Bersejarah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :