Rabu, 08/01/2025 00:53 WIB

Mengenal Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia dan Maknanya

Setiap tanggal 6 Januari, dunia memperingati Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia atau World Day of War Orphans

Ilustrasi Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia (Foto: Pexels/Ahmed akacha)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap tanggal 6 Januari, dunia memperingati Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia atau World Day of War Orphans. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa perang tidak hanya menghancurkan negara, tetapi juga meninggalkan dampak mendalam bagi anak-anak yang kehilangan orang tua mereka. Mereka tidak hanya kehilangan kasih sayang, tetapi juga harus berjuang menghadapi masa depan yang tidak menentu.

Asal Usul dan Sejarah Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia

Kehilangan orang tua merupakan duka yang mendalam, terlebih jika terjadi akibat konflik bersenjata. Menurut UNICEF, anak yatim piatu adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun dan kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya. Data UNICEF pada tahun 2015 mencatat sekitar 140 juta anak yatim piatu di dunia, dengan jumlah terbesar berada di Asia (61 juta), Afrika (52 juta), Amerika Latin dan Karibia (10 juta), serta Eropa Timur dan Asia Tengah (7,3 juta), sebagaimana dikutip dari National Today.

Dalam perang yang berkecamuk selama beberapa abad terakhir, sekitar separuh dari korban adalah warga sipil, termasuk anak-anak. Selain kehilangan orang tua, mereka juga mengalami dampak psikologis berat dan harus bertahan dalam kondisi yang memprihatinkan, seperti kekurangan gizi, penyakit, serta kurangnya akses terhadap pendidikan dan perlindungan. Beberapa anak bahkan terpisah dari keluarga mereka selama kekacauan perang.

Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia pertama kali diusulkan oleh organisasi kemanusiaan asal Prancis, SOS Enfants en Detresse. Organisasi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penderitaan anak-anak yang kehilangan orang tua akibat perang serta mendorong upaya bantuan bagi mereka. Peringatan ini kemudian mendapat perhatian dari UNICEF dan organisasi internasional lainnya, yang terus mengadvokasi perlindungan dan kesejahteraan anak-anak korban konflik.

Tujuan dan Makna Peringatan Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia

Peringatan ini bertujuan untuk:

  • Meningkatkan kesadaran global terhadap penderitaan anak-anak yatim piatu akibat perang.

  • Mendorong kepedulian sosial terhadap anak-anak yang terdampak konflik.

  • Mengajak berbagai pihak untuk membantu mereka dalam bentuk dukungan sosial, ekonomi, dan psikologis.

  • Menyerukan perlindungan hak anak agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.

Hari ini menjadi pengingat bahwa setiap anak berhak mendapatkan masa depan yang aman, layak, dan penuh harapan. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan untuk memberikan perlindungan serta dukungan bagi anak-anak korban perang.

Cara Memperingati Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia

Peringatan ini tidak hanya sebatas refleksi, tetapi juga aksi nyata dalam membantu anak-anak yang terdampak perang. Berikut beberapa cara untuk berpartisipasi:

  • Mengunjungi panti asuhan dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim korban perang.

  • Menghadiri seminar atau kampanye kesadaran yang membahas perjuangan anak yatim akibat perang.

  • Memberikan donasi kepada organisasi yang mendukung kesejahteraan anak yatim korban perang.

  • Menyebarkan informasi melalui media sosial agar lebih banyak orang tergerak untuk peduli terhadap mereka.

Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia menjadi momentum global untuk meningkatkan kepedulian terhadap nasib anak-anak yang kehilangan orang tua akibat perang. Dengan memahami latar belakang dan tujuan peringatan ini, diharapkan semakin banyak pihak yang bergerak untuk membantu serta melindungi anak-anak yang berhak mendapatkan masa depan yang lebih cerah.

KEYWORD :

Hari Anak Yatim Korban Perang World Day of War Orphans Anak yatim sejarah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :