Rabu, 08/01/2025 01:18 WIB

Mengenal Batasan Umur Anak Yatim dalam Islam dan Kemuliaannya

Anak yatim memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Namun, hingga usia berapa seseorang masih disebut sebagai anak yatim? Inilah pembahasan mengenai batasan umur anak yatim dalam Islam.

Ilustrasi - Mengenal Batasan Umur Anak Yatim dalam Islam dan Kemuliaannya (Foto: Pexels/Kindel Media)

Jakarta, Jurnas.com - Anak yatim memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Rasulullah ﷺ bahkan memberikan perhatian khusus terhadap mereka dan menjanjikan balasan surga bagi orang-orang yang merawat serta menjaga anak yatim dengan baik. Namun, hingga usia berapa seseorang masih disebut sebagai anak yatim? Inilah pembahasan mengenai batasan umur anak yatim dalam Islam.

Definisi Anak Yatim dalam Islam

Secara bahasa, yatim berarti sendiri atau kehilangan. Dalam konteks Islam, anak yatim adalah anak yang telah kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia baligh. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis dan pendapat ulama.

Rasulullah ﷺ sendiri adalah seorang anak yatim karena ayahnya, Abdullah, meninggal dunia sebelum beliau lahir. Sejak kecil, Nabi Muhammad ﷺ dibesarkan oleh ibunya, lalu diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, sebelum akhirnya berada dalam pengasuhan pamannya, Abu Thalib.

Batasan Umur Anak Yatim

Berdasarkan ajaran Islam, seseorang dikategorikan sebagai anak yatim sampai mencapai usia baligh. Hal ini berlandaskan hadis Nabi Muhammad ﷺ yang menyebutkan bahwa keyatiman seseorang berakhir saat ia telah dewasa secara syariat. Para ulama sepakat bahwa batas usia baligh ditandai dengan beberapa hal berikut:

Pendapat lain menyebutkan bahwa status anak yatim bisa diperpanjang hingga usia 25 tahun dalam kondisi tertentu, terutama jika anak tersebut masih belum mandiri secara ekonomi atau sosial. Meski begitu, secara syariat, status yatim berakhir ketika seseorang telah baligh.

Keutamaan Merawat Anak Yatim

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk memperhatikan kesejahteraan anak yatim. Berikut beberapa keutamaan bagi mereka yang merawat anak yatim:

  1. Mendapat Kedekatan dengan Rasulullah di Surga
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini." (HR. Bukhari)
    Beliau mengisyaratkan kedekatan tersebut dengan merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.

  2. Diliputi Berkah dan Kemudahan dalam Hidup
    Memberi perhatian kepada anak yatim membuka pintu keberkahan dalam kehidupan seseorang, baik dalam rezeki maupun kebahagiaan batin.

  3. Mendapat Pahala yang Besar
    Rasulullah ﷺ juga bersabda bahwa orang yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan pahala yang berlimpah di sisi Allah SWT.

KEYWORD :

Anak yatim Batasan Umur Anak Yatim Kemuliaan Anak Yatim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :