Menteri Luar Negeri Suriah Asaad Hassan al-Shibani, tiba di Doha, Qatar, 5 Januari 2025. SANA via REUTERS
DOHA - Penguasa baru Islamis Suriah mengatakan pada hari Minggu bahwa sanksi AS terhadap Suriah merupakan hambatan bagi pemulihan cepat negara yang dilanda perang itu dan mendesak Washington untuk mencabutnya selama kunjungan pejabat Suriah ke Qatar.
"Sanksi-sanksi ini merupakan penghalang dan hambatan bagi pemulihan dan pembangunan cepat rakyat Suriah yang menunggu layanan dan kemitraan dari negara-negara lain."
Menteri Luar Negeri Suriah Asaad Hassan al-Shibani mengatakan kepada wartawan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri.
"Kami tegaskan kembali seruan kami kepada Amerika Serikat untuk mencabut sanksi-sanksi ini, yang sekarang telah menjadi sanksi terhadap rakyat Suriah daripada sebelumnya: sanksi yang dijatuhkan pada rezim Assad," katanya.
Shibani, dalam perjalanan luar negeri keduanya kurang dari sebulan setelah mantan Presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak pada 8 Desember, mengatakan bahwa Qatar akan menjadi mitra dalam fase baru di Suriah.
Doha tidak menormalisasi hubungan dengan Assad atas tanggapan keras pemerintahnya terhadap protes tahun 2011 dan malah mendukung oposisi Suriah.
Shibani, yang didampingi oleh Menteri Pertahanan Suriah Murhaf Abu Qasra dan Kepala Intelijen Anas Khattab, bertemu dengan pejabat senior Qatar lainnya termasuk Menteri Negara Urusan Luar Negeri Mohammed Al-Khulaifi, seorang pejabat Qatar mengatakan kepada Reuters sebelumnya.
Shibani menyampaikan kepada Qatar peta jalan yang jelas untuk masa depan dekat di Suriah dan langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintahan Suriah yang baru, Al-Khulaifi mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.
"Kami bekerja sama untuk mencegah campur tangan asing dalam urusan Suriah," Al-Khulaifi menambahkan.
Shibani mengatakan peta jalan tersebut dimaksudkan untuk "membangun kembali negara kita, memulihkan hubungan Arab dan luar negerinya, memungkinkan rakyat Suriah memperoleh hak-hak sipil dan hak-hak dasar mereka, dan menghadirkan pemerintahan yang menurut rakyat Suriah mewakili mereka dan semua komponennya."
Ia juga diperkirakan akan mengunjungi Uni Emirat Arab dan Yordania minggu ini untuk "mendukung stabilitas, keamanan, pemulihan ekonomi, dan membangun kemitraan yang terhormat," menurut akunnya di X.
Shibani memulai perjalanan luar negeri pertamanya ke Arab Saudi pada hari Rabu, kurang dari sebulan sejak mantan Presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak pada tanggal 8 Desember, di mana para pejabat Saudi membahas cara terbaik untuk mendukung transisi politik Suriah.
KEYWORD :Konflik Suriah Pemerintahan Sementara Sanksi Amerika