Kamis, 09/01/2025 13:22 WIB

Menkebud Segera Bentuk Tim Inventarisasi WBtB

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebutkan, pihaknya akan segera membentuk tim yang akan menangani soal inventarisasi warisan budaya tak benda

Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebut bakal menyusun tim khusus untuk menangani soal warisan budaya tak benda (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kebudayaan (Menkebud) Fadli Zon menyebutkan, pihaknya akan segera membentuk tim yang akan menangani soal inventarisasi warisan budaya tak benda (WBtB) untuk didaftarkan ke UNESCO.

"Kita akan segera membentuk tim untuk intangible cultural heritage ke UNESCO, minggu depan mungkin timnya sudah terbentuk," kata Fadli Zon usai melantik sejumlah pejabat Kementerian Kebudayaan di Komplek Kemendikbudristek, Rabu (8/1).

Fadli Zon juga menambahkan, untuk saat ini sudah ada beberapa data yang akan dikaji lebih lanjut oleh Kementerian Kebudayaan sebelum diajukan ke UNESCO sebagai warisana budaya tak benda.

"Ini nanti kita akan umumkan kalau sudah dikaji, mungkin ada 5-6 item yang sedang kita coba kaji dulu supaya dalam waktu dekat bisa kita usulkan," ujar Menteri Kebudayaan.

Selain itu, Kementerian Kebudayaan juga berupaya untuk menambah jumlah benda pusaka milik Indonesia yang saat ini masih ada di luar negeri untuk dikembalikan lagi ke Tanah Air.

Salah satu dari banyaknya benda pusaka milik Indonesia ialah artefak-artefak penting seperti Prasasti Pucangan yang ada di India untuk dibawa kembali ke Indonesia.

"Kita berharap nanti kunjungan Presiden ke India juga menyampaikan antara lain tentang pengembalian Prasasti Pucangan yang merupakan prasasti penting bagi kita, karena disitu ada silsilah tentang Raja-Raja Airlangga," kata Fadli Zon.

Lebih lanjut, Menteri Fadli Zon juga meminta Belanda untuk mengembalikan sejumlah keris pusaka, seperti keris Teuku Umar dan juga keris Diponegoro.

"Juga keris-keris dari Kesultanan Madura, dari Yogyakarta dan juga dari Solo," kata dia.

KEYWORD :

Kementerian Kebudayaan Warisan Tak Benda Fadli Zon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :