Jum'at, 10/01/2025 05:47 WIB

5 Hal yang Tidak Boleh Ditoleransi dalam Hubungan

Hubungan yang sehat dibangun di atas kepercayaan, rasa hormat, dan komunikasi yang baik. Namun, ada beberapa hal yang tidak boleh ditoleransi dalam hubungan

Ilustrasi - Hubungan atau relationship (Foto: Pexels/Dhilip Kumar)

Jakarta, Jurnas.com - Hubungan yang sehat dibangun di atas kepercayaan, rasa hormat, dan komunikasi yang baik. Namun, ada beberapa hal yang tidak boleh ditoleransi dalam hubungan, karena dapat merusak kesejahteraan emosional dan mental. Jika dibiarkan, hal-hal ini bisa menjadi racun yang menghancurkan hubungan secara perlahan.

Berikut adalah lima hal yang sebaiknya tidak ditoleransi dalam hubungan, baik itu hubungan asmara, pertemanan, maupun keluarga.

1. Kurangnya Rasa Hormat

Rasa hormat adalah fondasi utama dalam hubungan. Jika seseorang terus-menerus merendahkan, mengejek, atau tidak menghargai perasaan pasangannya, hubungan tersebut bisa menjadi tidak sehat. Kurangnya rasa hormat bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti mengabaikan pendapat pasangan, menganggap remeh perasaannya, atau tidak menghormati batasan yang telah ditetapkan. Ketika rasa hormat hilang, hubungan akan terasa berat sebelah dan sulit untuk bertahan dalam jangka panjang.

2. Manipulasi dan Gaslighting

Manipulasi terjadi ketika seseorang berusaha mengontrol atau memengaruhi pasangan dengan cara yang tidak sehat. Salah satu bentuk manipulasi yang paling sering terjadi adalah gaslighting, yaitu ketika seseorang membuat pasangannya meragukan realitas atau perasaannya sendiri. Dalam hubungan yang penuh manipulasi, seseorang bisa merasa selalu bersalah, bingung, atau kehilangan kepercayaan diri karena perkataan pasangannya. Hal ini sering terjadi dalam bentuk menyangkal kejadian yang sebenarnya, memutarbalikkan fakta, atau membuat pasangan merasa berlebihan atas sesuatu yang sebetulnya wajar dirasakan.

3. Kekerasan dalam Bentuk Apa Pun

Kekerasan, baik itu secara fisik, verbal, maupun emosional, adalah hal yang tidak boleh ditoleransi dalam hubungan. Kekerasan fisik bisa berupa tindakan seperti memukul, mendorong, atau menampar, sementara kekerasan verbal sering muncul dalam bentuk hinaan, ancaman, atau kata-kata yang merendahkan. Kekerasan emosional pun tidak kalah berbahaya, karena dapat membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri dan merasa tidak berdaya. Bentuknya bisa berupa pengendalian yang berlebihan, membatasi interaksi dengan orang lain, atau membuat pasangan merasa bersalah tanpa alasan yang jelas. Jika kekerasan sudah terjadi dalam hubungan, penting untuk segera mencari bantuan dan mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri.

4. Ketidakjujuran dan Pengkhianatan

Kepercayaan adalah pilar utama dalam sebuah hubungan. Ketika seseorang berulang kali berbohong atau mengkhianati pasangannya, kepercayaan yang telah dibangun akan semakin terkikis. Kebiasaan menyembunyikan kebenaran, bersikap tidak jujur, atau bahkan berselingkuh dapat merusak hubungan secara mendalam. Tidak hanya itu, ketidakjujuran juga bisa muncul dalam bentuk tidak menepati janji atau selalu mencari alasan untuk menutupi kesalahan. Jika sebuah hubungan dipenuhi dengan kebohongan, maka rasa aman dan kenyamanan dalam hubungan pun akan hilang.

5. Ketidakseimbangan dalam Hubungan

Hubungan yang sehat membutuhkan keseimbangan dalam memberi dan menerima. Jika hanya satu pihak yang selalu berusaha, sementara yang lain tidak menunjukkan usaha yang sama, hubungan bisa terasa melelahkan dan tidak adil. Ketidakseimbangan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, misalnya ketika hanya satu orang yang selalu mengalah, sementara yang lain enggan berkompromi. Bisa juga terjadi ketika kebutuhan dan perasaan salah satu pihak terus-menerus diabaikan, sementara pihak lainnya selalu menjadi prioritas. Dalam hubungan yang sehat, kedua belah pihak harus saling mendukung dan menghargai, bukan hanya bergantung pada satu pihak saja.

KEYWORD :

Hubungan Sehat Toleransi Hubungan Toxic Relationship




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :