Logo KPK
Jakarta, Jurnas.com - Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Saffar Muhammad Godam rampung diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 15 Januari 2025.
Saffar Godam diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap pengurusan pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR dan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku yang buron sejak 2020.
Saffar Godam diperiksa selama kurang lebih tiga setengah jam atau sejak pukul 09.50 WIB sampai dengan pukul 13.26 WIB. Dia mengaku dicecar soal perlintasan Harun Masiku di Bandara Soekarno-Hatta.
"25 (pertanyaan), seputar perlintasan Harun Masiku lima tahun lalu," kata Saffar Godam usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan penyidik KPK mendalami soal kerja tim pemeriksa perlintasan Harun Masiku yang dibentuk Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) saat itu, Yasonna H Laoly.
"Saya ditanya ada kaitan pembentukan tim pemeriksa yang dibentuk Pak Yasonna waktu itu. Ada, ada (kaitannya), tetapi terkait dengan tim pemeriksa yang dibentuk beliau. Ya memeriksa seputar kasus perlintasan Harun Masiku," katanya.
Adapun, Harun Masiku terbang ke Singapura pada 6 Januari 2020 atau dua hari sebelum KPK melancarkan operasi tangkap tangan (OTT).
Pada 13 Januari 2020, Ditjen Imigrasi menyebut Harun Masiku belum kembali ke Indonesia. Dirjen Imigrasi, Ronny Sompie dan Yasonna Laoly juga menyebut Harun belum kembali.
Namun, pemberitaan media nasional menyebut Harun telah kembali ke Indonesia pada 7 Januari 2020. Kembalinya Harun ke Tanah Air dilengkapi dengan rekaman CCTV di Bandara Soekarno-Hatta.
Selanjutnya, pada 22 Januari 2020, Ronny mengakui Harun telah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2020. Kemenkumham saat itu kemudian membentuk tim pemeriksa untuk memeriksa data perlintasan Harun Masiku.
KEYWORD :KPK Harun Masiku PDIP Buronan Korupsi Suap PAW Plt Dirjen Imigrasi
