Ilustrasi Pertempuran Laut Arafuru 15 Januari 1962 - Kini Diperingati sebagai Hari Dharma Samudera (Foto: Satriamandala Museum/Wikidude)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap 15 Januari, Indonesia memperingati Hari Dharma Samudera, sebuah momen bersejarah untuk mengenang heroisme para prajurit Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) dalam Pertempuran Laut Arafuru. Peristiwa ini menjadi simbol keberanian dan pengorbanan dalam upaya mempertahankan kedaulatan bangsa.
Mengutip situs TNI AL, Hari Dharma Samudera diperingati untuk mengenang peristiwa heroik pertempuran Laut Aru, 15 Januari 1962. Pertempuran ini dilakukan bersama Komodor Yos Sudarso bersama prajurit TNI AL lainnya yang gugur di perairan Papua Barat.
Asal-Usul Hari Dharma Samudera
Hari Dharma Samudera lahir dari penghormatan terhadap para pahlawan yang berjuang mempertahankan kedaulatan Indonesia di perairan Irian Barat. Peristiwa ini bermula dari upaya merebut kembali wilayah yang masih dikuasai Belanda setelah Konferensi Meja Bundar. Pemerintah Indonesia menetapkan 15 Januari sebagai hari peringatan untuk mengenang keberanian prajurit ALRI, khususnya Komodor Yos Sudarso, yang gugur dalam pertempuran.
Latar Belakang Pertempuran Laut Arafuru
Pada awal 1962, Indonesia sedang berjuang untuk merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda. Presiden Soekarno, melalui Tri Komando Rakyat (Trikora) yang dideklarasikan pada 19 Desember 1961, menginstruksikan agar bendera Merah Putih dikibarkan di wilayah tersebut. Sebagai tindak lanjut, Menteri/Panglima Angkatan Laut Laksamana Raden Eddy Martadinata memerintahkan operasi infiltrasi ke wilayah Irian Barat.
Jalannya Pertempuran Laut Arafuru
Pertempuran terjadi pada 15 Januari 1962 di Teluk Vlakke Hoek, Laut Arafuru. Armada Indonesia, yang dipimpin oleh Komodor Yos Sudarso, terdiri dari tiga kapal: KRI Macan Tutul, KRI Harimau, dan KRI Macan Kumbang. Misi mereka adalah menyusup ke wilayah Irian Barat dan mengalihkan perhatian armada Belanda.
Pada pukul 21.00, radar mendeteksi kehadiran tiga kapal Belanda. Saat pesawat Belanda menjatuhkan flare, langit seketika terang benderang, mengungkap posisi kapal-kapal Indonesia. Belanda kemudian menembakkan peringatan ke arah KRI Harimau. Perintah untuk balas tembak diberikan, tetapi serangan itu meleset.
Yos Sudarso, yang berada di KRI Macan Tutul, memerintahkan mundur. Namun, dalam proses manuver, KRI Macan Tutul mengalami kendala teknis dan terus berputar ke kanan. Armada Belanda mengira kapal tersebut hendak melakukan serangan balik dan langsung melepaskan tembakan bertubi-tubi. KRI Macan Tutul pun tenggelam bersama Komodor Yos Sudarso dan para awaknya. Sebelum kapal tenggelam, Yos Sudarso mengeluarkan seruan terakhirnya yang ikonik: “Kobarkan semangat pertempuran!”
Makna Hari Dharma Samudera
Hari Dharma Samudera bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga pengingat akan semangat patriotisme, keberanian, dan pengorbanan demi keutuhan bangsa. Peringatan ini menjadi momen refleksi bagi generasi penerus untuk terus menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Tujuan Peringatan Hari Dharma Samudera
Tujuan utama peringatan ini ialah menghormati jasa para pahlawan. Yaitu mengingat dan mengenang keberanian prajurit ALRI yang gugur dalam pertempuran Laut Arafuru.
Peringatan ini juga bisa sebagai ajang untuk meningkatkan rasa nasionalisme, yaitu memupuk semangat kebangsaan dan patriotisme, khususnya dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.
Termasuk untuk edukasi sejarah bagi generasi muda. Memberikan wawasan tentang perjuangan bangsa dalam mempertahankan wilayahnya dari ancaman penjajah. Serta mendorong semangat pertahanan maritim. Menginspirasi generasi penerus untuk terus menjaga perairan Indonesia sebagai bagian dari pertahanan negara.
Dampak dan Peringatan Hari Dharma Samudera
Meskipun secara militer operasi ini gagal, pertempuran di Laut Arafuru menarik perhatian dunia. Tekanan internasional meningkat, hingga akhirnya pada tahun yang sama, Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia melalui perundingan.
Sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan yang gugur, Indonesia menetapkan 15 Januari sebagai Hari Dharma Samudera. Nama Yos Sudarso pun diabadikan sebagai pahlawan nasional, dan KRI Harimau kini menjadi koleksi Museum Purna Bhakti Pertiwi di TMII.
Pada peringatan ke-63 tahun ini, mari kita kenang dan hargai perjuangan para pahlawan dengan menjaga persatuan dan kedaulatan negeri. Selamat Hari Dharma Samudera!
KEYWORD :15 Januari Hari Dharma Samudera Pertempuran Laut Arafuru