Rabu, 15/01/2025 23:50 WIB

GINSI Harap Harmonisasi Kemenperin dengan Pelaku Usaha Terus Meningkat

Importasi tak melulu memberikan efek negatif, tetapi juga bisa memberikan efek positif bagi perekonomian suatu negara.

Pengurus BPP GINSI, Erwin Taufan (kiri) dan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Taufiek Bawazier. Foto: dok. jurnas

JAKARTA, Jurnas.com - Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) berharap harmonisasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan para pelaku usaha importasi terus ditingkatkan. GINSI juga mengapresiasi komitmen Kemenperin terhadap program industrialisasi substitusi impor yang merupakan kebijakan ekonomi dan perdagangan yang menganjurkan penggantian impor asing dengan produksi dalam negeri.

Pengurus BPP GINSI, Erwin Taufan mengemukakan hal itu sekaligus mengapresiasi  Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang secara resmi telah melantik Taufiek Bawazier sebagai Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) dan sejumlah pejabat Eselon I lainnya di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, pada awal pekan ini.

"GINSI berharap harmonisasi Kemenperin dengan pelaku usaha importasi dapat terus ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional sebagaimana program Pemerintah saat ini," ujar Taufan melalui keterangan pers-nya pada Rabu (15/1/2025).

Taufan menegaskan, importasi tak melulu memberikan efek negatif, tetapi juga bisa memberikan efek positif bagi perekonomian suatu negara.

"Apalagi setiap negara di dunia memiliki sumber daya dan kekayaan alam yang berbeda-beda, sehingga antar negara bisa saling melengkapi kebutuhan dalam negerinya melalui kegiatan impor maupun ekspor," ujarnya.

GINSI juga menyampaikan selamat menjalankan tugas kepada Taufiek Bawazier sebagai Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT), dan GINSI selaku wadah importir nasional akan berkolaborasi dalam mendukung program Ditjen IKFT.

Setelah dilantik, Taufiek menegaskan dirinya akan fokus mendorong poin penting dalam Astacita ke-5 Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yakni berkaitan dengan hilirisasi, nilai tambah dan industrialisasi. Khususnya, dalam hal program substitusi impor serta penguatan industri kimia, farmasi dan tekstil.

"Dan Nawacita ke-3. Karena paling tidak sekarang, kan, (pegang industri) banyak yang padat karya. Kami akan coba lihat semua tekstil, kami sensus, kami recovery. Setelah stabil, baru kami dorong mana segmen yang paling unggul di Indonesia," ujar Taufiek.

Taufiek berkomitmen untuk menumbuhkan kembali industri tekstil yang selama ini berada dalam level kontraksi setelah melakukan pemulihan.

"Nanti, pertama itu astacita nomor 3 (yakni) hilirisasi, nilai tambah dan industrialisasi. Sama yang tenaga kerja supaya recovery dulu dan stabil, baru kami tumbuhkan," pungkasnya.

Untuk diketahui, pria kelahiran Gresik 1969 itu sebelumnya menempati posisi sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) sejak 8 Mei 2020.

Dikutip dari laman resmi Kemenperin, pada Januari 2020 dirinya juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Pada 2018, Taufiek juga menduduki kursi Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi sejak 14 November 2018, Direktur Industri Kimia Hilir sejak September 2017 dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka sejak Juni 2016.

Di samping itu, dia telah menyelesaikan pendidikan dan meraih Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Lalu, dia melanjutkan pendidikannya di Program Magister Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan mendapatkan gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (2011).

Adapun pelantikan Taufiek juga disahkan melalui Keputusan Presiden RI No 11/TPA Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Perindustrian.

Tak hanya Taufiek, Menperin Agus juga turut melantik nama-nama eselon I Kemenperin lainnya, yaitu Eko S.A. Cahyanto sebagai Sekretaris Jenderal, Putu Juli Ardika sebagai Direktur Jenderal Industri Agro, Taufiek Bawazier sebagai Direktur Jenderal IKFT serta Setia Diarta sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE).

Lebih lanjut, Reni Yanita sebagai Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKM), Tri Supondy sebagai Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), M Rum sebagai Inspektur Jenderal, Andi Rizaldi sebagai Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) serta Masrokhan sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI).

Kemudian, Arus Gunawan sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Pendalaman, Penyebaran dan Pemerataan industri serta Doddy Rahadi sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi.

KEYWORD :

GINSI Taufiek Bawazir Taufan Kemenperin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :