Sabtu, 18/01/2025 02:20 WIB

DPR Langsung Koordinasi dengan Kemlu Dorong Evakuasi WNI yang Disekap di Myanmar

Sebagai Anggota Komisi I, saya sangat prihatin dengan adanya penyekapan dan penyiksaan 4 WNI seperti di video yang sudah beredar. Tindakan ini tentu perlu diperhatikan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif.

Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini. (Foto: Dok. Parlementaria)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini turut prihatin dengan viralnya video di media sosial yang memperlihatkan empat orang Warga Negara Indonesia (WNI) mengaku disekap dan disiksa di Myanmar.

Politikus NasDem ini mengajak semua pihak dalam hal ini pemerintah maupun DPR untuk bereaksi atas insiden tersebut.   

“Sebagai Anggota Komisi I, saya sangat prihatin dengan adanya penyekapan dan penyiksaan 4 WNI seperti di video yang sudah beredar. Tindakan ini tentu perlu diperhatikan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (17/1).

Berkenaan dengan itu, Amelia akan langsung berkordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melakukan investigasi lebih dalam terkait pengakuan 4 WNI yang disekap di Myanmar tersebut.

“Kami akan berkordinasi dengan Kemenlu untuk melakukan investigasi lebih dalam, jika benar terjadi penyekapan dan penyiksaan, pemerintah sebaiknya mengambil langkah evakuasi dan pertolongan kepada korban,” ujarnya.

Menurut Amelia, jika benar terjadi penyekapan, proses evakuasi dan pertolongan adalah langkah utama yang tepat bagi pemerintah.

“Kami akan berkordinasi dengan Kemenlu untuk menindak lanjuti kasus bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) serta KBRI Yangon, Myanmar. Langkah ini merupakan bukti bahwa Indonesia berkomitmen terhadap perlindungan keamanan keadilan tindakan kriminal yang mencederai WNI di luar negeri,” tegas Legislator Nasdem ini.

Ia juga menyarankan agar sebaiknya Menteri Luar Negeri Sugino untuk membentuk tim emergency respon atau task force khusus menanggani kasus tersebut, mengingat kasus tersebut bukan kali pertama.

“Jika memiliki kendala akan Kekurangan staf, hal tersebut dapat diatasi dengan Kerjasama dari staf kedutaan dari negara terdekat seperti Thailand dan  Malaysia untuk melakukan berbagai upaya membebaskan WNI,” kata Amelia.

Selain itu, Amelia juga menyarankan Kemenlu dan Kepolisian untuk sebaiknya membuat profiling pelaku, modus, perusahaan, metode kerja, jalur pemberangkatan, broker dan penadah, dari kejahatan ini. Sehingga, bisa dimitigasi upaya pencegahan dan pemberian hukuman bagi pelaku baik pelaku TPPO di Indonesia, penadah atau yang membantu dan juga pelaku di Myammar.

“Profiling ini bisa dibagikan dengan negara-negara yang kerap menjadi lokasi tindak kejahatan ini untuk memberikan verifikasi, penajaman data dan pencegahan serta tindakan hukum lainnya,” tuturnya.

Lebih jauh, Kapoksi NasDem di Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI ini pun berharap kasus tersebut bisa segera diselesaikan dengan tuntas dengan memprioritaskan keselamatan WNI.

“Saya berharap kasus ini segera akan diselesaikan dengan tuntas sehingga korban WNI selamat. Kami juga akan terus berkordinasi dengan pemerintah agar pemerintah membantu kepulangan WNI tersebut. Kami Komisi I DPR RI akan terus melakukan pemantauan dalam melindungi warganya dari tindakan kriminal lintas negara,” demikian Amelia.

Sebelumnya, beredar potongan video di media sosial yang memperlihatkan sebanyak 4 (empat) orang Warga Negara Indonesia (WNI) mengaku sedang disekap dan disiksa di Myanmar.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @panglimaaryaduta itu, mereka tempat merintih meminta pertolongan Presiden RI Prabowo Subianto.

Salah seorang dari mereka ialah mantan Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dan bernama Robiin.

"Kepada Bapak Prabowo, Presiden baru kami, tolong kami Pak di Myanmar, kami disekap, disiksa, tolong Pak, tolong Pak," ujar Robiin dalam video itu, dikutip Rabu 15 Januari 2025.

"Kami disekap, disiksa, setrum, tolong Pak, kami sudah tidak kuat di sini Pak, ini udah dua tahun, semua tertekan, Pak," kata Robiin.

Robiin menjelaskan 3 WNI lainnya yang berasal dari Kalimantan, Bekasi, dan Semarang.

“Kami sudah tidak kuat di sini Pak. Ini sudah dua tahun. Semua ketakutan. Tolong Pak, Segera Pak, segera Pak, Bapak Prabowo, pimpinan DPR semua, orang-orang hebat Indonesia, tolong kami," ujarnya lirih.

Sepanjang video, wajah mereka terlihat tertekan dengan dahi dikerutkan. Suara Robiin pun juga lirih seperti mau menangis.

 

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi I NasDem Amelia Anggraini WNI Myanmar penyekapan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :