Ilustrasi Peristiwa Sejarah 18 Januari di Indonesia (Foto: Democrazy.id)
Jakarta, Jurnas.com - Tanggal 18 Januari mencatat berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Mulai dari kemajuan teknologi komunikasi, kebijakan pemerintahan, hingga momentum sosial yang masih relevan hingga kini. Berikut adalah rangkuman beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal ini, yang Jurnas.com rangkum dari berbagai sumber.
18 Januari 1923: Telegraf Pertama Kali Digunakan Antara Belanda dan Indonesia
Pada tanggal ini, komunikasi nirkabel antara Belanda dan Indonesia (Hindia Belanda kala itu) untuk pertama kalinya dilakukan melalui telegraf. Suara dari Stasiun Kootwijk (PCG) di Belanda berhasil diterima oleh Stasiun Radio Malabar di Cangkring. Ini merupakan terobosan besar dalam teknologi komunikasi pada masa kolonial.
18 Januari 1949: Penghapusan Dualisme Pemerintahan Kota oleh Negara Pasundan
Pada tanggal ini, Kementerian Dalam Negeri Negara Pasundan mengeluarkan Surat Keputusan tentang penghapusan susunan pemerintahan yang dualistis dalam kota-kota di wilayahnya. Keputusan berkop surat Negara Pasoendan itu ditujukan kepada PJN Wali Negara Pasoendan di Pakoean Bandung.
Peristiwa Sejarah 17 Januari di Indonesia
18 Januari 1958: Jakarta Resmi Menjadi Daerah Otonom
Jakarta resmi menjadi daerah otonom dengan status Kotamadya Djakarta Raya yang berada di bawah Provinsi Jawa Barat. Perubahan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan sejarah Jakarta sebelum akhirnya menjadi ibu kota negara yang mandiri pada tahun 1966.
18 Januari 2007: Aksi Kamisan Pertama Kali Digelar
Aksi Kamisan pertama kali dilakukan oleh keluarga korban pelanggaran HAM dan para aktivis di depan Istana Merdeka. Mengenakan pakaian serta payung hitam, mereka melakukan aksi diam sebagai bentuk protes atas pelanggaran HAM yang belum terselesaikan. Hingga kini, Aksi Kamisan terus berlangsung setiap hari Kamis sebagai simbol perjuangan keadilan di Indonesia.
18 Januari 2024: Angin Puting Beliung di Jawa Timur
Pada tanggal ini, angin puting beliung menerjang dua desa di Jawa Timur, yakni Desa Walidono dan Cangkring. Sebanyak 253 rumah rusak akibat bencana ini, sementara 19 orang mengalami luka-luka. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana di daerah rawan angin kencang.
Tokoh yang Lahir pada 18 Januari
Wiweko Soepono (1923-2000)
Seorang pionir penerbangan Indonesia yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia (1968-1984). Wiweko dikenal sebagai penggagas konsep two-man cockpit, yang kemudian diterapkan oleh Airbus Industrie dalam pengembangan pesawat modern.
Tri Kusharyanto (lahir 1974)
Mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang berkompetisi di sektor ganda campuran. Ia bersama Minarti Timur meraih medali perak Olimpiade Sydney 2000.
Lindaweni Fanetri (lahir 1990)
Mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang pernah mencetak kemenangan atas beberapa pemain top dunia, termasuk Wang Yihan dan Li Xuerui.
Margareth Uliasih Debora Siagian (lahir 1991)
Seorang penyanyi Indonesia yang dikenal sebagai runner-up Mamamia Show Season 1 tahun 2007.
Tokoh yang Meninggal pada 18 Januari
Doel Arnowo (1904-1985)
Mantan Wali Kota Surabaya (1950-1952) dan rektor pertama Universitas Brawijaya. Ia juga dikenal sebagai penggagas pembangunan Monumen Tugu Pahlawan di Surabaya.
Ali Hasjmy (1914-1998)
Sastrawan, ulama, dan mantan Gubernur Aceh (1957-1964). Ali Hasjmy memiliki kontribusi besar dalam pengembangan budaya dan pendidikan di Aceh.
Singgih Hadi Mintardja (1933-1999)
Pionir cerita silat Indonesia asal Yogyakarta yang menulis ratusan buku, termasuk seri terkenal Api di Bukit Menoreh.
Hari ini dalam sejarah Indonesia tidak hanya mencatat peristiwa politik dan teknologi, tetapi juga bencana alam dan perjuangan sosial yang masih berdampak hingga sekarang. Dengan mengenang peristiwa-peristiwa ini, kita bisa lebih memahami perjalanan sejarah bangsa.
KEYWORD :Peristiwa 18 Januari Sejarah Indonesia Peristiwa Bersejarah Bulan Januari
