Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi (Foto: Ist/Kementrans)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mengatakan, keinginan mewujudkan swasembada daging untuk mendukung Indonesia Emas 2045 diperlukan kolaborasi, sinergi, dan dukungan lintas kementerian dan lembaga.
Hal itu Wamentrans Viva Yoga sampaikan saat menanggapi dorongan Masyarakat Petani dan Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) untuk menjadikan kawasan transmigrasi sebagai tempat pengembangan sapi peruntukan daging maupun susu.
"Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan swasembada daging dan susu. Komitmen tersebut didukung dengan potensi yang ada di kawasan transmigrasi yang memiliki lahan yang luas dan pakan dari alam yang melimpah," kata Viva Yoga dalam keterangannya, Selasa (21/1).
Ia menyebut sub sektor peternakan diakui memiliki peran strategis dalam menyediakan protein hewani, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak, menggerakkan ekosistem perekonomian pedesaan hingga mengembangkan industri pangan dan pengolahan.
Selain itu, lanjut Viva Yoga, mengembangkan peternakan sapi menurutnya mempunyai peluang pasar yang potensial apalagi untuk mendukung program makan bergizi gratis.
Disebutkan produksi daging sapi nasional saat ini baru mencapai 0,37 juta ton, sementara kebutuhan nasional mencapai 0,77 juta ton. Artinya, kekurangan 0,4 juta ton. Kondisi serupa juga terjadi pada susu, dengan produksi nasional hanya 1 juta ton dari kebutuhan 4,7 juta ton; defisit 3,7 juta ton.
Untuk mewujudkan swasembada daging dan susu, menurut Viva Yoga, perlu dilakukan peningkatan benih, bibit, dan optimalisasi reproduksi.
"Termasuk pengembangan klaster dan penguatan kelembagaan peternak sapi, peningkatan kompetensi dan manajemen pemeliharaan sapi, optimalisasi penyerapan susu dan daging dalam negeri melalui penguatan kemitraan antara industri dan peternak," ujarnya.
Membangun peternakan sapi di kawasan transmgrasi, menurut Viva Yoga sangat memungkinkan. Terlebih transmigrasi, sebagai salah satu program pembangunan nasional, saat ini pembangunannya dikolaborasikan dengan berbagai kementerian.
"Ketika membangun peternakan sapi di kawasan transmigrasi, program ini akan didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga lainnya," kata Viva Yoga yang juga selaku pengurus HKTI itu.
“Kita optimis dorongan MAPORINA kepada Kementerian Transmigrasi untuk menjadi bagaian mewujudkan swasembada daging untuk Indonesia Emas 2045 akan tercapai,” kata Viva Yoga.
Partisipasi dan peran masyarakat, akademisi, lembaga swadaya di bidang peternakan harus ditingkatkan untuk mencapai cita-cita itu.
“Setelah itu perlu diterbitkan regulasi maupun rancangan program dan anggaran yang realistis dengan output yang terukur,” tutup Viva Yoga.
KEYWORD :Wamentrans Viva Yoga Mauladi Kawasan Transmigrasi Swasembada Daging