Ilustrasi - Mengenal Sejarah dan Tradisi Tahun Baru Imlek (Foto: Pexels/Hong Son)
Jakarta, Jurnas.com - Tahun Baru Imlek, yang dikenal sebagai Tahun Baru China, adalah perayaan penting berdasarkan kalender lunar yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa. Berbeda dengan kalender Masehi yang umum digunakan di seluruh dunia, kalender China didasarkan pada pergerakan bulan mengelilingi Bumi.
Hal ini membuat Tahun Baru Imlek jatuh di antara tanggal 21 Januari hingga 20 Februari setiap tahunnya. Sebagai contoh, Tahun Baru Imlek 2024 akan dirayakan pada 10 Februari, sementara pada 2025, jatuh pada 29 Januari. Lantas bagaimana asal-usul dan sejarah perayaan Tahun Baru Imlek? Berikut penjelasannya.
Asal-usul dan Legenda Tahun Baru Imlek
Sejarah Imlek kaya akan legenda dan tradisi. Salah satu mitos terkenal adalah cerita tentang monster bernama Nian, yang berarti "tahun" dalam bahasa Mandarin. Menurut legenda, ribuan tahun lalu, Nian muncul setiap malam tahun baru untuk menyerang desa-desa, memakan ternak, dan kadang manusia. Namun, penduduk menemukan bahwa Nian takut pada suara keras, cahaya terang, dan warna merah.
Mereka pun menghias rumah dengan lampion merah, membunyikan petasan, dan mengenakan pakaian merah untuk mengusir Nian. Tradisi ini bertahan hingga kini, menjadikan warna merah dan suara keras simbol penting dalam perayaan Imlek.
Imlek diperkirakan telah dirayakan sejak era Dinasti Shang (1600–1046 SM), atau sekitar 3.500 tahun lalu. Pada masa itu, masyarakat mengadakan upacara persembahan untuk dewa-dewa dan leluhur guna memohon berkat panen yang melimpah. Tradisi ini terus berkembang, hingga pada masa Dinasti Han (202 SM–220 M), Tahun Baru Imlek secara resmi ditetapkan pada hari pertama bulan pertama kalender lunar.
Tradisi yang Membentang dari Masa ke Masa
Seiring waktu, berbagai tradisi unik berkembang. Pada masa Dinasti Wei dan Jin (220–420 M), masyarakat mulai mengadakan ritual khusus untuk menghormati leluhur. Tradisi ini menjadi bagian integral dari perayaan Imlek hingga kini, termasuk sajian makanan khas dan persembahan di altar keluarga.
Di era modern, Imlek menjadi lebih dari sekadar perayaan pergantian tahun. Di Tiongkok, perayaan berlangsung selama 15 hari, dimulai dari malam tahun baru hingga Festival Lampion. Selain itu, Imlek juga dirayakan oleh sekitar 20% populasi dunia, termasuk di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, yang menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional.
Imlek 2025: Tahun Shio Ular Kayu
Tahun Baru Imlek 2025, yang jatuh pada 29 Januari, menandai dimulainya Tahun Shio Ular Kayu. Dalam astrologi Tionghoa, Ular Kayu melambangkan inovasi, kebijaksanaan, dan transformasi. Kombinasi ini diprediksi membawa energi yang mendukung kreativitas dan kemajuan teknologi, terutama di bidang ramah lingkungan. Di sisi lain, masyarakat dianjurkan untuk memperkuat hubungan sosial dan memanfaatkan peluang baru yang muncul di tahun ini.
KEYWORD :Sejarah Tahun Baru Imlek Tradisi Imlek Tahun Baru China