Minggu, 26/01/2025 20:21 WIB

Hari Bhakti Taruna Akmil, Mengenang Perjuangan di Pertempuran Lengkong

Hari Bhakti Taruna Akmil, Mengenang Perjuangan di Pertempuran Lengkong

Ilustrasi - Hari Bhakti Taruna Akmil, Mengenang Perjuangan di Pertempuran Lengkong (Foto: Kompas/Historia)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap 25 Januari, di Indonesia diperingati sebagai Hari Bhakti Taruna Akademi Militer, sebuah momen penting yang tak hanya mencerminkan keberanian para taruna, tetapi juga mengenang peristiwa heroik yang terjadi pada 25 Januari 1946—Pertempuran Lengkong. Pertempuran ini menandai perjuangan heroik antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pasukan Jepang di Desa Lengkong, Banten.

Pertempuran Lengkong terjadi ketika para taruna Akademi Militer Indonesia yang baru dibentuk dan pasukan Jepang secara tak terduga terlibat dalam pertempuran. Peristiwa ini menjadi bagian dari rangkaian panjang sejarah perang kemerdekaan Indonesia, setelah proklamasi pada 17 Agustus 1945.

Pada 25 Januari 1946, Resimen IV Tangerang, dengan pasokan senjata terbatas, melancarkan serangan mendahului pasukan Sekutu yang berencana untuk melucuti senjata pasukan Jepang. Keputusan ini muncul setelah pasukan Sekutu tiba di Bogor dan bergerak menuju Lengkong untuk melakukan pelucutan senjata terhadap serdadu Jepang. Tanpa menunggu, seperti dikutip Kompas, Resimen IV Tangerang merencanakan operasi untuk lebih dulu mengambil langkah tersebut.

Berkat perundingan yang dilakukan bersama kantor penghubung tentara di Jakarta, usulan dari Mayor Wibowo, yang mengusulkan partisipasi serdadu Inggris yang berpihak kepada Indonesia, akhirnya diterima. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan operasi berlangsung damai, dengan memberi kesan bahwa pelucutan senjata sudah mendapat izin dari pihak Sekutu. Operasi Lengkong pun dimulai pada 25 Januari 1946, meski dengan pasokan senjata yang minim dan risiko besar.

Semula, proses pelucutan senjata Jepang berjalan lancar, namun tiba-tiba terdengar rentetan tembakan senapan dan mitraliur dari arah yang tersembunyi. Senja yang damai berubah menjadi berdarah saat pasukan Jepang yang sebelumnya menyerahkan senjata mereka merebut kembali dan pertempuran tak terhindarkan.

Baku tembak pun tak terhindarkan. Dalam pertempuran tersebut, 37 prajurit Indonesia gugur, termasuk sosok penting seperti Mayor Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo. Meskipun sebagian dari mereka berhasil melarikan diri, tak sedikit yang akhirnya ditawan oleh pasukan Jepang. Pada 26 Januari 1946, setelah pertempuran usai, diadakan perundingan untuk pembebasan tawanan dan penguburan kembali jenazah para pahlawan yang gugur dengan layak.

Tanggal 29 Januari 1946, jenazah para korban Pertempuran Lengkong akhirnya dimakamkan dengan penghormatan di Kompleks Markas Resimen IV, yang kini dikenal sebagai Taman Makam Pahlawan Taruna di Tangerang Selatan.

Untuk mengenang peristiwa berdarah tersebut, ada dua tempat bersejarah yang kini menjadi situs penting: Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna yang terletak di Jl. Daan Mogot, KM 24,5, serta Monumen Lengkong yang berada di Serpong, seperti dikutip Wikipedia.

Monumen yang dibangun pada tahun 1993 di atas lahan seluas 500 meter persegi ini, berdampingan dengan Taman Daan Mogot. Pada dinding prasastinya terukir nama-nama taruna dan perwira yang gugur dalam pertempuran Lengkong. Di dalam museumnya, terdapat foto-foto perjuangan para taruna militer Indonesia beserta akademinya.

Monumen Lengkong kini menjadi tempat peringatan tahunan peristiwa pertempuran yang diperingati setiap 25 Januari. Pada 7 Januari 2005, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu menetapkan peristiwa ini sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer, melalui Surat Telegram KSAD Nomor ST/12/2005.

Hari Bhakti Taruna Akademi Militer bukan sekadar peringatan, tetapi juga momentum bagi generasi penerus untuk mengenang dan mengapresiasi perjuangan para pahlawan yang tak kenal lelah dalam melawan penjajahan. Peringatan ini mengingatkan kita akan pentingnya semangat juang, kesetiaan, dan dedikasi yang harus dimiliki oleh setiap prajurit, khususnya taruna Akademi Militer, dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan negara.

Melalui peringatan ini, semangat nasionalisme dan patriotisme terus diperbaharui, menjadikan setiap 25 Januari sebagai titik balik untuk menghormati jasa para pahlawan bangsa.

KEYWORD :

Hari Bhakti Taruna Akademi Militer Pertempuran Lengkong Daan Mogot Akmil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :