Selasa, 28/01/2025 02:48 WIB

Mengenal Buraq, Kendaraan Super Cepat Rasulullah dalam Isra Mikraj

Mengenal Buraq, Kendaraan Super Cepat Rasulullah dalam Isra Mikraj

Ilustrasi - Mengenal Buraq, Kendaraan Super Cepat Rasulullah dalam Isra Mikraj (Foto: Pexels/424fotograf)

Jakarta, Jurnas.com - Pada malam yang penuh hikmah, dalam peristiwa Isra Mikraj, Rasulullah SAW melakukan perjalanan yang luar biasa. Namun, salah satu aspek yang tak kalah menarik adalah kendaraan yang digunakan oleh Rasulullah dalam perjalanan tersebut: Buraq. Dalam banyak literatur Islam, Buraq bukan sekadar tunggangan biasa, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.

Apa Itu Buraq?

Buraq adalah makhluk yang digambarkan sebagai hewan berwarna putih, memiliki ukuran lebih besar dari keledai namun lebih kecil daripada baghal (kuda hibrida). Memiliki sayap di sisi tubuhnya, Buraq mampu melesat dengan kecepatan luar biasa, membawa Rasulullah dari Masjid al-Haram di Mekkah menuju Masjid al-Aqsa di Yerusalem dalam sekejap. Kemudian, setelah itu, Buraq juga membawa Rasulullah dalam perjalanan Mikraj menuju Sidratul Muntaha, tempat tertinggi di langit yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera manusia, untuk bertemu dengan Allah SWT.

Asal Nama Buraq

Mengtuip NU Online, nama Buraq sendiri berasal dari kata “barq,” yang berarti kilat, karena kecepatannya yang luar biasa. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa Buraq dinamakan demikian karena warna putih mengkilat dan bercahaya, sementara yang lain menyatakan bahwa nama Buraq merujuk pada warna loreng di kulitnya, mirip dengan kambing yang memiliki kombinasi warna hitam dan putih. (An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim, Beirut: Dar Ihya Turats, 2003 M, Juz II, hlm. 210).

Imam Ibnu Hajar al-Haitami juga menambahkan bahwa Nabi Ibrahim AS menggunakan Buraq untuk mengunjungi istrinya, Hajar, dan putranya, Nabi Ismail, setiap bulan. Hal ini menunjukkan bahwa Buraq memiliki kemampuan berlari dengan kecepatan yang jauh melampaui kendaraan apa pun pada zaman itu. Dalam hadis disebutkan bahwa Nabi Ibrahim berangkat pagi dari Syam menuju Mekkah, kembali untuk tidur siang, dan melanjutkan perjalanan, menunjukkan betapa cepatnya Buraq dalam menempuh jarak.

Fisik dan Kemampuan Buraq

Buraq bukan hanya tunggangan yang cepat, tetapi juga memiliki bentuk fisik yang unik dan mengagumkan. Rasulullah SAW bersabda, “Aku didatangi bersama Buraq, hewan tunggangan yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal, ia menaruh kukunya di tempat yang ia lihat.” (HR Muslim). Hadis lain menjelaskan bahwa Buraq memiliki sayap di kedua pahanya dan dapat terbang dengan mengangkat kedua kaki belakangnya ketika hendak naik, serta mengangkat kedua kaki depannya ketika hendak turun. (HR Hakim)

Selain itu, Syekh Ahmad bin Muhammad ats-Tsa`labi dalam tafsirnya mengutip hadis dari Ibnu Abbas mengenai bentuk fisik Buraq: “Pipinya seperti pipi manusia, ekornya seperti ekor unta, jambulnya seperti jambul kuda, kakinya seperti kaki unta, dan kukunya seperti kuku sapi. Dadanya seperti batu permata yaqut dan punggungnya seperti intan putih.” (Ats-Tsa’labi Ahmad bin Muhammad, al-Kasyaf wal Bayan, Beirut: Dar Ihya Turats Arab, 2002 M, Juz VI, hlm. 56), seperti dikutip NU Online.

Tempat Bersejarah Buraq di Masjidil Aqsa

Setelah sampai di Masjidil Aqsa, Rasulullah SAW mengikat Buraq di sebelah barat masjid. Tempat ini kini dikenal dengan nama “Tembok Buraq” dan menjadi saksi bisu peristiwa besar Isra dan Mikraj. Dalam hadis disebutkan, "Ketika kami telah sampai di Baitul Maqdis, Jibril menunjuk dengan jarinya, maka terbakarlah sebuah batu, dan ia mengikat Buraq dengannya." (HR Turmudzi). Tembok ini kemudian dikenal dengan sebutan Tembok Ratapan oleh Kaum Yahudi, sebagai bagian dari kuil Sulaiman yang mereka anggap suci.

Keistimewaan Buraq di Hari Kiamat

Selain menjadi tunggangan Rasulullah SAW dalam perjalanan Isra Mikraj, Buraq juga akan digunakan di Hari Kiamat. Rasulullah bersabda, “Setiap nabi akan dibangkitkan pada Hari Kiamat untuk mendatangi orang-orang beriman dari kaum mereka di padang Mahsyar, dan aku dibangkitkan menunggangi Buraq.” (HR Hakim). Hal ini menunjukkan bahwa Buraq memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam, bahkan hingga akhir zaman.

Dengan demikian, Buraq, kendaraan Rasulullah dalam peristiwa Isra Mikraj, lebih dari sekadar makhluk mitologis dalam sejarah Islam. Ia merupakan simbol kecepatan luar biasa dan kemuliaan dalam agama Islam.

Buraq mengajarkan kita tentang perjalanan spiritual yang dapat menembus batas ruang dan waktu, mengingatkan kita untuk selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh keyakinan, sebagaimana Rasulullah menempuh perjalanan besar ini dengan penuh iman. Mengenal Buraq adalah bagian dari merenungkan makna dan hikmah dari perjalanan agung tersebut.

Dengan mengenal Buraq, kita tidak hanya mengingat peristiwa besar dalam sejarah Islam, tetapi juga memperdalam pemahaman kita tentang makna perjalanan spiritual yang tak pernah berhenti.

KEYWORD :

Buraq Isra Mikraj Pesistiwa Isra Miraj Rasulullah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :