Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno dalam kegiatan diskusi aktual kebangsaan bersama Guru Besar dan Peneliti bidang Energi Institut Teknologi Kalimantan (ITK). (Foto: Humas MPR)
Balikpapan, Jurnas.com - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menggelar diskusi aktual kebangsaan bersama Guru Besar dan Peneliti bidang Energi Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Dalam kesempatan tersebut, Eddy meminta saran, masukan dan gagasan-gagasan baru dari para akademisi terkait pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
"Bagi saya sangat penting bahwa kebijakan publik harus selalu berbasis pada riset dan ilmu pengetahuan (science based)," kata Eddy.
Lestari Moerdijat: Pola Makan dan Pola Asuh Keluarga Penting untuk Memperbaiki Gizi Masyarakat
"Karena itu saya selalu menyempatkan diri hadir ke kampus mendengarkan berbagai masukan dari guru besar dan akademisi di kampus untuk mencapai target ketahanan energi kita seperti dicanangkan Presiden Prabowo," lanjutnya.
Eddy menjelaskan, Diskusi di Kampus ITK menjadi istimewa karena Kalimantan dan khususnya Kalimantan Timur adalah wilayah yang kaya sumber energi baik fosil maupun energi terbarukan.
Dampingi Pimpinan MPR Kunjungi IKN, Siti Fauziah Sebut Setjen MPR Dukung Percepatan Ibu Kota Baru
"Dari Guru Besar dan para peneliti ITK saya mendapatkan perspektif-perspektif baru tentang kekayaan sumber daya alam yang tersedia di Kalimantan Timur baik energi fosil seperti Batu Bara maupun potensi energi terbarukan seperti solar atau sinar matahari,"ujar Eddy.
"Kekayaan alam kita baik energi fosil maupun energi terbarukan sesungguhnya bukan untuk dipertentangkan, tapi justru terus dikembangkan secara bertanggungjawab dan memenuhi prinsip berkelanjutan. Untuk apa? Tentu untuk mencapai target ketahanan energi kita," ungkapnya.
Di sisi lain, Eddy terus mendorong bauran energi terbarukan yang lebih besar dengan akselerasi transisi energi.
"Dengan akselerasi transisi menuju energi terbarukan diharapkan kita bisa mengurangi ketergantungan impor pada LPG yang subsidinya mencapai Rp 82 triliun di tahun 2024 dan impor minyak mentah.
Pada akhirnya bisa menghemat devisa negara dan bisa mencapai apa yang disampaikan Pak Prabowo bahwa Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri," tegasnya Anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi Investasi, Hilirisasi, Lingkungan Hidup dan Energi Sumber Daya Mineral ini.
KEYWORD :Kinerja MPR Eddy Soeparno ITK Energi Terbarukan