Rabu, 29/01/2025 07:02 WIB

Mengenal Orang Pertama yang Percaya Peristiwa Isra Mikraj

Mengenal Orang Pertama yang Percaya Peristiwa Isra Mikraj

Ilustrasi - Mengenal Orang Pertama yang Percaya Peristiwa Isra Mikraj (Foto: Pexels/Khalili)

Jakarta, Jurnas.com - Bepergian ke berbagai belahan dunia, bahkan menembus atmosfer Bumi, saat ini sudah menjadi hal biasa berkat kemajuan teknologi. Namun, bagaimana jika perjalanan itu menuju langit ketujuh dalam kurun waktu yang singkat? Perjalanan luar biasa ini pernah dialami Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra Mikraj, sebuah keajaiban yang tak hanya menggetarkan iman, tetapi juga menjadi ujian kepercayaan umat manusia.

Isra Mikraj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, lalu naik ke Sidratul Muntaha—semua ini terjadi dalam satu malam. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur`an, salah satunya dalam surah Al-Isra ayat 60:

وَإِذْ قُلْنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِالنَّاسِ وَمَا جَعَلْنَا ٱلرُّءْيَا ٱلَّتِىٓ أَرَيْنَـٰكَ إِلَّا فِتْنَةًۭ لِّلنَّاسِ وَٱلشَّجَرَةَ ٱلْمَلْعُونَةَ فِى ٱلْقُرْءَانِ ۚ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا طُغْيَـٰنًۭا كَبِيرًۭا

"Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu, sungguh, ilmu dan kekuasaan Tuhanmu meliputi seluruh manusia. Dan Kami tidak menjadikan mimpi (penglihatan) yang telah Kami perlihatkan kepadamu melainkan sebagai ujian bagi manusia, begitu pula pohon yang terkutuk dalam Al-Qur`an. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanya menambah besar kedurhakaan mereka."

Dalam Tafsir Ringkas Kementerian Agama RI, seperti dikutip dari Tafsirweb pada Senin (27/1), ayat ini menjelaskan bahwa peristiwa Isra Mikraj menjadi ujian untuk menilai siapa yang percaya pada Rasulullah SAW dan siapa yang meragukannya. Allah mengingatkan Rasulullah agar tetap tabah menghadapi penolakan kaum kafir, karena semua itu bagian dari sunatullah yang juga dialami nabi-nabi sebelumnya.

Abu Bakar as-Siddiq Orang Pertama Meyakini Isra Mikraj

Ketika Rasulullah SAW menceritakan perjalanan Isra Mikraj kepada kaum Quraisy, reaksi yang diterima penuh olok-olok dan penolakan-seperti dikutip NU Online. Perjalanan yang biasanya memakan waktu sebulan pulang-pergi, diklaim selesai hanya dalam satu malam. Hal ini membuat sebagian pengikut Nabi bahkan memilih untuk murtad karena dianggap tidak masuk akal.

Namun, di tengah badai keraguan, Sayyidina Abu Bakar tampil sebagai orang pertama yang percaya sepenuhnya pada Rasulullah SAW. Ketika mendengar kabar ini, Abu Bakar segera menemui Rasulullah dan mendengarkan kisah perjalanan tersebut, termasuk gambaran Masjidil Aqsa. Menariknya, Abu Bakar yang pernah mengunjungi Yerusalem membenarkan setiap detail yang dijelaskan oleh Rasulullah.

Tanpa ragu, Abu Bakar menyatakan kepercayaannya: “Jika beliau yang mengatakan itu, maka aku percaya.” Sikap ini membuat Rasulullah memberinya gelar as-Siddiq, yang berarti “yang membenarkan kebenaran.” Gelar ini tidak hanya mencerminkan keyakinan Abu Bakar, tetapi juga menjadi teladan bagi umat Islam untuk mempercayai wahyu Allah tanpa keraguan.

Pelajaran Penting dari Isra Mikraj

M. Quraish Shihab dalam Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW, seperti yang dikutip NU Online, menegaskan bahwa peristiwa Isra Mikraj tidak dapat didekati dengan pendekatan ilmiah, melainkan dengan iman. Mukjizat ini adalah pengingat bagi umat Islam tentang kekuasaan Allah yang tak terbatas, serta pentingnya menjaga keimanan meski menghadapi ujian.

Isra Mikraj juga mengajarkan kita nilai luhur shalat dalam kurun waktu tertentu, yang menjadi salah satu perintah utama dari perjalanan ini. Shalat adalah tiang agama dan amalan pertama yang dihisab di hari kiamat.

Semoga melalui peringatan Isra Mikraj, kita dapat merefleksikan keimanan dan melaksanakan shalat dengan lebih khusyuk, sebagaimana Abu Bakar as-Siddiq menjadi contoh keimanan yang teguh di tengah ujian berat. Wallahu a’lam bish-shawab.

KEYWORD :

Orang Pertama Isra Mikraj Sahabat Rasulullah Abu Bakar as-Siddiq




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :