Ilsutrasi - Mengenal Mitologi Tiongkok di Balik Gemerlap Perayaan Imlek (Foto: Pexels/Noor din)
Jakarta, Jurnas.com - Setiap kali perayaan Imlek tiba, warna merah, lampion, serta semarak kembang api menjadi pemandangan yang tak terelakkan. Namun, di balik kemeriahan ini, tersimpan kisah-kisah mitologi yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Tiongkok. Mitologi ini bukan sekadar cerita rakyat; ia menjadi cerminan nilai-nilai, harapan, dan rasa hormat terhadap leluhur.
Nian: Makhluk Legendaris di Balik Tradisi
Legenda Nian adalah salah satu mitos paling populer yang melatarbelakangi tradisi Imlek. Dalam mitosnya, Nian adalah makhluk buas yang tinggal di pegunungan atau dasar laut. Setiap akhir tahun, Nian turun ke desa-desa untuk memangsa ternak, hasil panen, bahkan manusia. Masyarakat kemudian menemukan bahwa Nian takut terhadap suara keras, cahaya terang, dan warna merah.
Inilah alasan mengapa tradisi memasang lentera merah, meledakkan petasan, dan mengenakan pakaian merah menjadi bagian penting dari perayaan Imlek. Ritual ini bukan hanya untuk menyambut tahun baru, tetapi juga untuk "mengusir" energi buruk yang diwakili oleh Nian.
Dewi Bulan dan Mitos Kue Keranjang
Selain Nian, kisah Dewi Bulan juga memiliki hubungan erat dengan perayaan Imlek, terutama melalui simbol kue keranjang (nian gao). Kue ini melambangkan harapan untuk "naik ke tingkat yang lebih tinggi" di tahun yang baru, baik dalam hal karier, rezeki, maupun kebahagiaan.
Menurut salah satu mitos, Dewi Bulan pernah memberi hadiah kepada seorang petani berupa bahan-bahan ajaib yang kemudian menjadi resep pertama dari kue keranjang. Dari kisah ini, masyarakat percaya bahwa makanan yang dimasak dengan niat baik akan membawa berkah berlimpah.
Makna Dua Belas Shio
Sistem zodiak Tiongkok atau shio juga merupakan bagian tak terpisahkan dari mitologi Tiongkok. Legenda menyebutkan bahwa Kaisar Langit mengadakan lomba untuk menentukan 12 hewan yang akan mewakili setiap tahun. Tikus, yang terkenal cerdik, berhasil tiba pertama dengan menunggangi punggung kerbau.
Shio tak hanya menjadi bagian dari astrologi, tetapi juga menjadi panduan dalam menentukan nasib, kecocokan pasangan, hingga langkah bisnis. Dalam setiap perayaan Imlek, orang-orang akan mencari tahu bagaimana shio mereka akan memengaruhi keberuntungan di tahun yang baru.
Mengenal Sejarah dan Tradisi Tahun Baru Imlek
Persembahan dan Doa untuk Leluhur
Imlek juga menjadi momen untuk menghormati leluhur. Tradisi ini berakar pada kepercayaan bahwa arwah leluhur tetap hidup dalam dunia spiritual dan dapat memberikan perlindungan serta keberkahan. Oleh karena itu, keluarga Tionghoa biasanya mengadakan upacara persembahan dengan makanan, dupa, dan kertas emas sebagai simbol penghormatan.
Imlek sebagai Jembatan Budaya
Lebih dari sekadar perayaan, Imlek adalah simbol kebersamaan yang menghubungkan generasi muda dengan akar budaya mereka. Meskipun modernisasi membawa perubahan dalam cara perayaan, nilai-nilai inti seperti menghormati keluarga, bersyukur, dan berharap untuk masa depan yang lebih baik tetap dipertahankan.
Dengan memahami mitologi dan makna di balik Imlek, kita tidak hanya menikmati gemerlapnya perayaan, tetapi juga menghargai warisan budaya yang kaya ini. Selamat Tahun Baru Imlek, Gong Xi Fa Cai!
KEYWORD :Mitologi Tiongkok Tahun Baru Imlek Tahun Baru China Perayaan Imlek