Kamis, 30/01/2025 15:42 WIB

Deretan Tradisi Unik Perayaan Imlek di Berbagai Daerah Indonesia

Setiap daerah di Indonesia memiliki cara khas dalam menyambut Imlek, menunjukkan keragaman tradisi yang memikat dan menjadi daya tarik tersendiri

Ilustrasi Tradisi Unik Perayaan Imlek (Foto: Pexels/Felix Young)

Jakarta, Jurnas.com - Tahun Baru Imlek adalah perayaan yang dikenal luas di dunia, salah satunya dirayakan di Indonesia. Sejak diakui sebagai hari libur nasional pada 19 Januari 2001, Imlek bukan hanya menjadi perayaan bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang dihargai oleh semua kalangan. Setiap daerah di Indonesia memiliki cara khas dalam menyambut Imlek, menunjukkan keragaman tradisi yang memikat dan menjadi daya tarik tersendiri.

Sejarah Imlek di Indonesia

Mengutip berbagai sumber, Imlek di Indonesia memiliki perjalanan yang panjang. Pada era Orde Baru, perayaan Imlek dibatasi dengan Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967 yang melarang perayaan Imlek di ruang publik. Masyarakat Tionghoa hanya dapat merayakan Imlek di rumah masing-masing. Namun, setelah reformasi, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mencabut kebijakan tersebut, membuka jalan bagi kebebasan budaya yang lebih luas. Pada 2001, Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 13/2001, memberikan pengakuan yang lebih besar terhadap perayaan ini sebagai bagian dari keberagaman Indonesia.

Tradisi Imlek yang Memikat di Berbagai Daerah Indonesia

Imlek bukan hanya dirayakan dengan doa dan harapan, tetapi juga melalui tradisi unik yang mencerminkan akulturasi budaya. Di setiap daerah, perayaan Imlek memiliki warna tersendiri yang menarik untuk disimak. Dari Solo hingga Singkawang, berbagai tradisi memperlihatkan keunikan yang tak hanya mempererat hubungan antar masyarakat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata. Berikut ini ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.

  1. Grebeg Sudiro di Solo: Harmoni Budaya Jawa-Tionghoa
    Di Solo, Jawa Tengah, tradisi Grebeg Sudiro menyajikan perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa. Gunungan berisi kue keranjang dan hasil bumi lainnya, yang diperebutkan oleh masyarakat, menjadi simbol keberkahan. Puncak perayaan ini tidak hanya memperlihatkan kerukunan antar etnis, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang memperkaya pengalaman Imlek di Solo.

  2. Pawai Tatung di Singkawang: Atraksi Spiritual yang Mengagumkan
    Sementara itu, di Singkawang, Kalimantan Barat, Pawai Tatung menjadi tradisi yang memukau. Para peserta yang bertindak sebagai medium roh leluhur menjalani atraksi kekebalan tubuh seperti berjalan di atas bara api. Selain menjadi simbol kepercayaan, Pawai Tatung juga menjadi acara yang selalu dinanti sebagai daya tarik wisata yang mengesankan.

  3. Pasar Imlek Semawis di Semarang: Kuliner dan Kesenian yang Bersatu
    Di Semarang, tradisi Pasar Imlek Semawis menjadi highlight yang menyatukan kuliner dan seni. Pasar malam ini yang digelar di kawasan Pecinan menyajikan beragam hidangan khas Tionghoa, ditambah pertunjukan seni tradisional yang menggugah. Perayaan ini bukan hanya tentang makanan lezat, tetapi juga tentang memperkenalkan budaya Tionghoa kepada pengunjung dari berbagai latar belakang.

  4. Mandi di Sumur Tujuh Lubang di Depok: Ritual untuk Keberuntungan
    Di Vihara Gayatri, Depok, terdapat tradisi mandi bersama di sumur tujuh lubang. Air dari sumur ini dipercaya memiliki khasiat untuk mendatangkan rezeki, jodoh, dan kesehatan. Ritual ini mencerminkan keyakinan masyarakat Tionghoa bahwa tahun baru adalah saat yang tepat untuk membersihkan diri dari energi negatif dan memulai lembaran baru yang lebih baik.

  5. Pekan Budaya Tionghoa di Yogyakarta: Perpaduan Budaya yang Menarik
    Yogyakarta, dengan kekayaan budaya Jawa yang khas, juga tidak ketinggalan merayakan Imlek melalui Pekan Budaya Tionghoa di Kampoeng Ketandan. Di sini, pengunjung dapat menikmati pameran seni, pertunjukan barongsai, wayang potehi, hingga bazar kuliner yang memperlihatkan bagaimana budaya Jawa dan Tionghoa dapat hidup berdampingan secara harmonis.

  6. Cap Go Meh di Bogor: Puncak Perayaan yang Meriah
    Perayaan Cap Go Meh di Bogor, yang diadakan 15 hari setelah Imlek, menjadi puncak rangkaian acara dengan pawai budaya yang spektakuler. Barongsai, liong, dan berbagai kesenian tradisional lainnya memeriahkan jalanan Bogor, menampilkan keberagaman dan toleransi budaya yang menjadi ciri khas kota ini.

  7. Perang Air (Ciancui) di Riau: Keceriaan yang Membawa Semangat Baru
    Salah satu tradisi yang unik dan menyegarkan adalah Perang Air (Ciancui) di Riau. Mirip dengan perayaan Songkran di Thailand, warga Riau merayakan Imlek dengan berbasah-basahan, saling menyiram air sebagai simbol penyambutan tahun baru yang penuh keceriaan dan semangat baru. Tradisi ini mengundang tawa dan kebersamaan yang memperlihatkan kehangatan hubungan antar sesama.

  8. Sembahyang Bersama di Vihara Dharma Bhakti, Jakarta: Pusat Keharmonisan Spiritual
    Salah satu tradisi penting lainnya adalah Sembahyang Bersama di Vihara Dharma Bhakti, Jakarta, yang terletak di kawasan Kota Tua. Vihara ini selalu dipadati oleh umat yang ingin bersembahyang bersama, dengan suasana yang semakin meriah berkat dekorasi khas Imlek dan aroma hio yang harum. Perayaan ini bukan hanya mempererat hubungan spiritual, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap leluhur.

KEYWORD :

Tradisi Unik Perayaan Imlek Tahun Baru Imlek Budaya Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :