Ilustrasi - Pemberian angpao dalam tradisi Imlek (Foto: Pexels/RDNE Stock project)
Jakarta, Jurnas.com - Angpao, atau amplop merah berisi uang, merupakan salah satu tradisi paling ikonis dalam perayaan Imlek. Lebih dari sekadar hadiah uang, angpao membawa makna mendalam sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan doa untuk penerima.
Tradisi ini tidak hanya tentang memberikan uang, namun juga tentang kesakralan, harmoni, dan penghormatan antar sesama. Pemberian angpao pun memiliki aturan dan etika yang harus dipatuhi untuk menjaga nilai-nilai tersebut. Berikut adalah panduan penting dalam memberikan angpao Imlek yang perlu diketahui.
1. Angpao Diberikan oleh yang Sudah Menikah
Dalam budaya Tionghoa, pemberian angpao menjadi tanggung jawab orang yang sudah menikah. Pasangan yang telah menikah dianggap telah mencapai kedewasaan baik secara emosional maupun finansial. Mereka dianggap layak memberikan angpao sebagai simbol berbagi rezeki dan doa untuk keberuntungan generasi yang lebih muda, khususnya mereka yang belum menikah.
2. Angpao untuk yang Belum Menikah
Anak-anak, remaja, atau orang dewasa yang belum menikah adalah penerima utama angpao. Bagi anak-anak, angpao adalah bentuk doa agar mereka tumbuh sehat, pintar, dan bahagia. Sedangkan bagi orang dewasa yang belum menikah, angpao menjadi simbol harapan agar kehidupan mereka dipenuhi dengan keberuntungan, kebahagiaan, dan kesuksesan di masa depan.
3. Amplop Merah, Lambang Keberuntungan
Angpao selalu dibungkus dalam amplop merah, sebuah warna yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan dalam budaya Tionghoa. Merah juga dipercaya dapat melindungi dari roh jahat. Biasanya, amplop ini dihias dengan desain atau tulisan emas yang menggambarkan kemakmuran. Warna lain seperti putih atau hitam sebaiknya dihindari karena diasosiasikan dengan duka cita.
4. Jumlah Uang Harus Genap
Jumlah uang yang dimasukkan dalam angpao juga penuh makna. Angka genap, seperti Rp20.000 atau Rp100.000, dipercaya membawa keberuntungan dan kesejahteraan. Sebaliknya, angka ganjil atau angka yang berhubungan dengan angka empat (4) sebaiknya dihindari, karena angka empat dalam bahasa Mandarin terdengar mirip dengan kata "mati" (si). Walaupun jumlah uang tidak harus besar, yang terpenting adalah niat tulus untuk memberikan doa dan harapan baik.
5. Memberikan dengan Kedua Tangan
Dalam tradisi Imlek, angpao harus diberikan dengan kedua tangan sebagai tanda penghormatan. Penerima pun diharapkan menerima angpao dengan kedua tangan sambil mengucapkan terima kasih atau ucapan Imlek seperti "Gong Xi Fa Cai" (Semoga Anda mendapatkan kekayaan dan kemakmuran). Ini menunjukkan saling menghormati antara pemberi dan penerima.
6. Jangan Membuka Angpao di Depan Pemberi
Membuka angpao di depan pemberi dianggap kurang sopan. Angpao sebaiknya dibuka di tempat pribadi atau rumah untuk menjaga kesan penghormatan dan menghindari rasa malu jika jumlah uang tidak sesuai dengan ekspektasi penerima. Ini juga menjaga kesakralan dan kehangatan tradisi Imlek.
7. Pemberian Angpao pada Hari-Hari Imlek
Angpao umumnya diberikan pada hari pertama hingga hari kelima perayaan Imlek. Beberapa keluarga mungkin memberikan angpao selama pertemuan keluarga besar atau acara kumpul bersama, namun setelah perayaan Imlek berakhir, tradisi pemberian angpao biasanya tidak dilakukan lagi. Ini adalah bagian dari menghormati masa perayaan yang terbatas.
Jadi, pemberian angpao dalam perayaan Imlek merupakan tradisi yang kaya makna dan simbolisme. Ini bukan hanya tentang memberikan uang, tetapi juga tentang berbagi doa, harapan, dan keberuntungan dengan orang-orang yang kita cintai. Dengan memahami aturan dan etika yang berlaku, Anda tidak hanya menjaga kelestarian tradisi, tetapi juga menghidupkan semangat kebahagiaan dan harmoni dalam setiap pemberian angpao.
KEYWORD :Angpao Imlek Tradisi Imlek Perayaan Imlek Tahun Baru Cina