Sabtu, 01/02/2025 15:41 WIB

Sebelas Banjir Terparah di Jakarta Sepanjang Sejarah

Banjir merupakan ancaman tahunan yang sulit dihindari oleh Jakarta

Banjir kepung Bundaran HI, Jakarta (Foto: Merdeka)

Jakarta, Jurnas.com - Banjir merupakan ancaman tahunan yang sulit dihindari oleh Jakarta. Setiap musim hujan, Jakarta sering kali dilanda banjir yang mengganggu aktivitas dan menimbulkan kerugian besar. Meski berbagai upaya pengendalian banjir terus dilakukan, tantangan besar masih terus menghantui Jakarta.

Dilansir dari CNBC Berikut adalah deretan banjir terparah yang pernah terjadi di Jakarta, dalam beberapa tahun terakhir.

1. Banjir Jakarta 1918: Banjir Pertama yang Tercatat

Banjir terparah di Jakara pertama kali yang tercatat terjadi pada 1918. Hujan lebat selama 22 hari menyebabkan Weltevreden (sekarang Lapangan Banteng) dan beberapa wilayah di sekitar Jakarta terendam air setinggi 1,5 meter. Pemukiman di Tanah Tinggi, Kemayoran, dan daerah lainnya juga terendam.

2. Banjir Jakarta 1979: Menghanyutkan Wilayah Ibu Kota

Pada 19-20 Januari 1979, hujan deras menyebabkan banjir besar yang merendam Jakarta. Ketinggian air mencapai 2,5 meter di beberapa daerah. Sebanyak 714.861 warga mengungsi dan 20 orang dilaporkan hilang. Banjir ini membuat beberapa kawasan seperti Pondok Pinang terendam dengan air yang cukup tinggi.

3. Banjir Jakarta 1996

Pada 9-11 Februari 1996, Jakarta mengalami banjir parah yang mengakibatkan ketinggian air mencapai 7 meter di beberapa titik. Sebanyak 20 orang tewas dan lebih dari 30.000 orang mengungsi. Kerugian materi akibat banjir ini mencapai Rp 6 triliun, menjadikannya salah satu yang paling merusak dalam sejarah ibu kota.

4. Banjir Jakarta 2002

Banjir besar kembali terjadi pada Januari hingga Februari 2002, dengan ketinggian air mencapai 5 meter di beberapa kawasan. Sekitar 24,25% wilayah Jakarta, termasuk 42 kecamatan, tergenang air. Banjir ini menelan 21 korban jiwa dan memaksa ribuan warga mengungsi.

5. Banjir Jakarta 2007: Menenggelamkan 60% Wilayah

Pada 1-2 Februari 2007, hujan lebat yang turun selama dua hari menyebabkan 60% wilayah Jakarta terendam banjir. Banjir ini menewaskan 80 orang dan mengungsikan lebih dari 700.000 warga. Kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 4,3 triliun.

6. Banjir Jakarta 2013

Pada Januari 2013, banjir besar kembali melanda Jakarta, menyebabkan kerugian material yang sangat besar. Sebanyak 33.500 orang mengungsi, dan kerugian diperkirakan mencapai Rp 20 triliun. Banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi serta sistem drainase yang buruk.

7. Banjir Jakarta 2014

Banjir besar pada Januari 2014 disebabkan oleh curah hujan ekstrem yang mencapai 104 mm per hari. Sebanyak 134.662 warga Jakarta terdampak, dan 62.819 orang terpaksa mengungsi. Banjir ini menewaskan 23 orang dan menyebabkan kerugian materi hampir mencapai Rp 5 triliun.

8. Banjir Bandang Jakarta 2015

Pada Februari 2015, Jakarta diterjang banjir bandang yang merendam 38 kecamatan. Beberapa kawasan seperti Kelapa Gading, Mangga Dua, dan Grogol terendam cukup dalam. Sebanyak 231.566 warga terdampak, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.

9. Banjir Ekstrem Jakarta 2018

Pada Februari 2018, Jakarta kembali mengalami banjir ekstrem yang merendam wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat. Sekitar 53 RW dari 18 kelurahan tergenang air, mengakibatkan lebih dari 11.000 warga mengungsi.

10. Banjir Jakarta Awal Tahun 2020

Banjir besar yang terjadi pada 1 Januari 2020 ini disebabkan oleh curah hujan ekstrem yang mencapai 377 mm dalam sehari. Ini menjadi rekor curah hujan tertinggi yang pernah tercatat di Jabodetabek. Sebanyak 24 orang meninggal dan lebih dari 31.000 warga terpaksa mengungsi. Sekitar 724 titik di Jakarta mengalami pemadaman listrik, dan banyak ruas jalan utama terendam air.

11. Banjir Jakarta 2024

Pada Januari 2024, banjir melanda beberapa wilayah Jakarta setelah hujan deras mengguyur ibu kota. Kali Mampang yang meluap mengakibatkan genangan hingga 60 cm di beberapa titik, terutama di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Beberapa kawasan seperti Cawang dan Pejaten terendam, sementara lalu lintas di Jalan Gatot Subroto sempat lumpuh. Meskipun banjir ini surut dalam waktu kurang dari 24 jam, dampaknya cukup signifikan bagi warga dan aktivitas kota.

KEYWORD :

Banjir Jakarta banjir terparah banjir-jakarta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :