Minggu, 02/02/2025 21:40 WIB

Asal Usul dan Sejarah Penamaan Bulan Syaban

Biasanya, terkait penamaan bulan Hijriah, termasuk bulan Sya’ban, selalu ada alasan khusus mengapa bulan tersebut dinamai demikian

Ilustrasi Asal Usul dan Sejarah Penamaan Bulan Syaban - Kitab Suci Al-Quran dan Tasbih (Foto: Pexels/Abdulmeilk Aldawsari)

Jakarta, Jurnas.com - Bulan Sya’ban, yang jatuh tepat sebelum bulan suci Ramadan, memiliki tempat istimewa dalam sejarah Islam. Bukan hanya sebagai bulan yang menghubungkan Rajab dan Ramadan, tetapi juga sebagai bulan penuh makna spiritual. Bagi umat Islam, Sya`ban merupakan pintu gerbang menuju Ramadan, sebuah periode penuh berkah dan ampunan.

Namun, bagaimana asal usul penamaan bulan yang menjadi jembatan antara dua bulan besar ini? Biasanya, terkait penamaan bulan Hijriah, termasuk bulan Sya’ban, selalu ada alasan khusus mengapa bulan tersebut dinamai demikian. Berikut penjelasannya, yang dirangkum dari berbagai sumber.

Penamaan Sya`ban dalam Sejarah Islam

Dikutip dari laman remsi MUI, menurut Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyanya Fathul Bari, bulan Sya`ban dinamai demikian karena suku-suku Arab yang terpecah belah saat mencari air setelah berakhirnya bulan Rajab yang di dalamnya terdapat larangan untuk berperang. Penamaan ini mencerminkan situasi sosial dan budaya pada masa itu, di mana suku-suku Arab sibuk mencari sumber daya setelah larangan berperang berakhir.

Dalam bahasa Arab, Sya`ban berasal dari kata "sya`aba," yang berarti percabangan, menggambarkan keadaan masyarakat Arab yang terpecah untuk mencari kebutuhan pokok seperti air.

Namun, setelah dakwah Nabi Muhammad SAW, makna Sya`ban berubah menjadi simbol kedamaian dan rahmat. Nabi SAW berhasil mengubah bulan yang sebelumnya penuh dengan pertikaian dan ketegangan menjadi bulan yang penuh dengan kasih sayang dan ampunan. Sebagai contoh, banyak umat Islam yang memanfaatkan bulan Sya`ban untuk meningkatkan amal ibadah mereka, seperti puasa sunnah, sebagai persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan.

Makna Tersembunyi di Balik Penamaan Sya`ban

Dikutip dari NU Online, menurut sebagian ulama, istilah “Sya`ban” berasal dari kata “Syâ‘a bân,” yang berarti terpancarnya keutamaan. Hal ini menandakan bahwa bulan ini membawa berkah dan peluang bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri menjelang Ramadan. Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa kata “Syaban” berasal dari istilah “As-syi‘bu,” yang berarti jalan kebaikan. Ini menggambarkan bahwa bulan Sya`ban adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal baik.

Beberapa ulama lain berpendapat bahwa “Sya`ban” berasal dari kata “As-sya‘bu,” yang berarti menambal atau mengobati. Dalam pandangan ini, Sya`ban adalah bulan yang menjadi tempat bagi umat Islam untuk mengobati hati yang terluka atau mencari kedamaian setelah perjalanan spiritual yang panjang.

Bulan Sya`ban dalam Perspektif Sejarah Arab

Dikutip dari Youm7 dan Republika, dalam kitab Syahru Ramadhan fii al-Jahiliyah wa al-Islaam karya Ahmed Al-Manzalawi, disebutkan bahwa penamaan bulan Sya`ban sudah ada sejak zaman pra-Islam, yakni sekitar tahun 412 Masehi, yang merupakan masa nenek moyang kelima Nabi Muhammad SAW.

Pada saat itu, beberapa suku Arab bahkan tidak menyebut bulan ini dengan nama Sya`ban, melainkan hanya sebagai bagian dari bulan Rajab. Hal ini karena Sya`ban dianggap sebagai waktu transisi, di mana kehidupan masyarakat Arab terpecah untuk mencari kebutuhan hidup setelah melewati bulan Rajab yang sakral.

Bulan Sya`ban juga dihubungkan dengan pohon bercabang dua, yang melambangkan pembagian dan pencarian. Secara simbolis, bulan Sya`ban adalah bulan yang memisahkan umat Islam dari bulan Rajab dan menyatukan mereka kembali di bulan Ramadan yang penuh berkah.

Sya`ban dan Tradisi Islam

Di dunia Islam, termasuk di Indonesia, bulan Sya`ban dipandang sebagai bulan yang penuh dengan amalan dan rahmat. Banyak umat Islam yang menjalankan puasa sunnah Sya`ban, sebagai bentuk persiapan untuk menyambut kedatangan Ramadan. Selain itu, pada malam pertengahan Sya`ban (Lailatul Bara’ah atau Nisfu Sya`ban), banyak umat Islam yang melakukan ibadah malam, memohon ampunan dan rahmat Allah.

Secara keseluruhan, meskipun bulan Sya`ban dalam sejarah Arab diawali dengan konflik dan ketegangan, kedatangan Islam telah mengubah makna bulan ini menjadi bulan persiapan spiritual yang penuh rahmat. Dengan berbagai keutamaan dan kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah, Sya`ban bukan hanya menjadi waktu persiapan fisik menjelang Ramadan, tetapi juga waktu untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama.

Wallohu`alam

KEYWORD :

Bulan Syaban Sejarah Penamaan bulan Syaban syaban Sejarah Islam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :