Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Humas DPR)
Jakarta, Jurnas.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri World Leaders Summit on Children`s Rights yang diinisiasi oleh Paus Fransiskus di Vatikan. Puan diundang bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada forum diskusi antar pemimpin dunia dalam rangka memperjuangkan hak-hak anak itu.
World Leaders Summit on Children`s Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak digelar di Istana Apostolik Vatikan, Senin (3/2) waktu setempat.
Acara ini menjadi ajang bagi para tokoh dunia berdialog dan melakukan tindakan mendalam guna melindungi hak dan kesejahteraan setiap anak.
“Saya mengapresiasi Yang Mulia Paus Fransiskus atas inisiatifnya untuk menyelenggarakan konferensi ini. Dengan World Leaders Summit on Children`s Rights, kita dapat duduk bersama dan bertukar pikiran tentang hak anak dan misi kemanusiaan global demi generasi mendatang,” kata Puan.
Pertemuan bertema `Let`s Love and Protect Them` tersebut dihadiri para tokoh dunia seperti sejumlah kepala negara, pejabat tinggi, dan advokat global terkemuka untuk hak anak.
Dalam jamuan makan malam yang diselenggarakan sehari sebelumnya, Puan sempat berbincang ringan dengan mantan Wapres Amerika Serikat (AS) sekaligus penerima Nobel perdamaian, Al Gore, dan Kardinal Sekretaris Negara Vatikan, Pietro Parolin.
Bertemu Penyintas Konflik Gaza-Ukraina di Roma, Puan Teken Dukungan Buat Anak Korban Perang
Di acara puncak World Leaders Summit on Children`s Rights, Paus Fransiskus memimpin jalannya diskusi yang dinilai Puan akan sangat bermanfaat untuk setiap negara dalam memperjuangkan hak-hak anak.
“Tantangan dunia semakin tidak mudah, ancaman terhadap anak-anak mulai dari putus sekolah, kemiskinan ekstrem, sampai dampak peperangan ada di depan mata. Tugas kita mencari solusi baru untuk membantu dan melindungi mereka,” tuturnya.
“Semoga dari pertemuan World Leaders` Summit on Children`s Rights ini melahirkan aksi nyata untuk anak-anak kita di negara masing-masing, dan demi langkah memperjuangkan hak anak-anak di seluruh dunia,” lanjut Puan.
Puan yang juga berfokus terhadap isu anak itu menyebut KTT yang digelar di Vatikan tersebut sejalan dengan upaya DPR dalam memperjuangkan hak-hak anak.
“Anak-anak di seluruh dunia terus menghadapi ancaman serius terhadap hak-hak mereka, termasuk eksploitasi dan pelecehan. Meskipun ada kemajuan global dan upaya untuk mengatasi masalah ini, banyak anak masih rentan,” sebut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini.
Untuk mengatasi berbagai ancaman tersebut, Puan menilai ada banyak hal yang bisa dilakukan demi menunjang anak-anak bisa hidup dengan nyaman. Salah satunya dengan mereformasi pendidikan, misalnya melalui pembelajaran digital, kelas jarak jauh, dan menggunakan platform pembelajaran yang dipersonalisasi dengan kecerdasan buatan (AI).
“Lewat upaya mengintegrasikan pendidikan dengan pelatihan kejuruan, kita dapat membekali anak-anak dengan keterampilan praktis, sehingga mereka tidak terlalu rentan terhadap pekerjaan eksploitatif,” ungkap Puan.
“Kita juga perlu menggunakan kemajuan teknologi digital sebagai alat untuk melindungi hak-hak anak. Platform digital dan AI dapat digunakan untuk melacak dan mencegah perdagangan manusia,” sambungnya.
Puan menambahkan, komunitas internasional perlu memperkuat kerja sama global untuk mencegah permasalahan pekerjaan anak dan perdagangan manusia yang telah menjadi isu lintas batas.
“Oleh karena itu, kita memerlukan kerja sama internasional yang kuat untuk melawan jaringan kriminal yang mengeksploitasi anak-anak,” tegas Puan.
Cucu Bung Karno tersebut menyatakan diperlukan pendekatan inovatif yang dapat memperkuat hak-hak anak dan menumbuhkan dunia yang lebih aman bagi mereka. Puan menilai dunia tidak bisa lagi mengandalkan metode yang sudah ketinggalan zaman untuk memerangi masalah yang sudah mengakar terkait anak.
“Masa depan anak-anak kita bergantung pada tindakan yang kita ambil hari ini. Janganlah kita hanya berbicara tentang perubahan, marilah kita menjadi bagian dari perubahan,” ucap mantan Menko PMK itu.
“Dan marilah kita menjadi pelindung anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan di antara kita. Ketika kita melindungi seorang anak, kita melindungi diri kita sendiri, dan kita melindungi masa depan umat manusia,” tutup Puan.
KEYWORD :
Ketua DPR PDIP Puan Maharani anak KTT Vatikan