![Menekraf/Kabekraf, Teuku Riefky Harsya, mendorong BPOM untuk memperkuat dukungan terhadap UMKM guna mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.](https://www.jurnas.com/images/posts/1/2025/2025-02-07/a428ed0e44cdb98afec3387213429503_1.jpeg)
Menekraf/Kabekraf, Teuku Riefky Harsya saat bertemu dengan Kepala BPOM, Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., Ph.D., beserta jajaran di Gedung Garuda, Jakarta, Kamis (6/2).
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperkuat dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
Pernyataan tersebut disampaikan Menekraf Riefky saat bertemu dengan Kepala BPOM, Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., Ph.D., beserta jajaran di Gedung Garuda, Jakarta, Kamis (6/2).
Dalam pertemuan itu, Riefky menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian dan lembaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, kerja sama dengan BPOM perlu diperkuat agar UMKM dapat lebih mudah berkembang dan meningkatkan daya saing.
"UMKM harus menjadi subsektor ekonomi kreatif yang mampu menciptakan lapangan kerja lebih luas. Berdasarkan data BPS, tenaga kerja di sektor ini meningkat 80% dalam satu dekade terakhir. Mengingat tren ekonomi kreatif yang berbasis padat cipta terus berkembang, kolaborasi dengan BPOM akan membantu usaha kecil naik kelas dan meningkatkan kualitas produk," ujar Riefky.
Sebagai tindak lanjut, Kemenekraf dan BPOM sepakat membentuk tim kecil untuk menyusun rencana kerja sama yang akan dituangkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).
MoU tersebut tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga inovatif, dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan kekayaan intelektual di sektor UMKM.
"Kolaborasi ini penting karena sektor ekonomi kreatif memiliki banyak pemangku kepentingan. Salah satu kerja sama yang dapat dilakukan adalah kurasi produk UMKM agar memenuhi standar yang memungkinkan mereka naik kelas dan menembus pasar lebih luas," tambahnya.
Menekraf juga menyoroti perlunya perbaikan kualitas produk UMKM, terutama yang bergerak di bidang obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik. Ia berharap BPOM dapat membantu dalam proses sertifikasi dan pendampingan guna meningkatkan daya saing produk lokal.
Sementara itu, Kepala BPOM, Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., Ph.D., menegaskan komitmen lembaganya dalam menjamin keamanan, stabilitas, dan standar produk UMKM. Ia menyebutkan bahwa BPOM memiliki berbagai program yang mendukung UMKM, seperti Wellness Festival dan Program Desa Pangan Aman.
"BPOM siap mendukung peningkatan ekonomi melalui pengawasan dan sertifikasi produk UMKM. Saat ini, jumlah UMKM mencapai 4,7 juta dengan kontribusi ekonomi hampir Rp6.000 triliun dari sektor pangan, obat tradisional, suplemen makanan, kosmetik, dan garam farmasi," ujar Taruna.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari Kemenekraf dan BPOM, termasuk Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala, serta jajaran pejabat utama BPOM.
KEYWORD :Menteri Ekonomi Kreatif Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya Kejar Pertumbuhan Ekonom