![Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Rizal Ul Haq meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Sorong, Papua Barat, pada Sabtu (8/2) kemarin.](https://www.jurnas.com/images/posts/1/2025/2025-02-09/b898cb99a1b246a6b02f05c67d14a133_1.jpg)
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Rizal Ul Haq meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Sorong, Papua Barat, pada Sabtu (8/2) kemarin.
Sejak diluncurkan pada 13 Januari 2025, program ini telah berjalan di 294 sekolah di Kota Sorong, dengan total penerima manfaat mencapai 59.803 siswa.
Wamendikdasmen mengatakan bahwa program ini bukan sekadar penyediaan makanan bagi siswa, tetapi juga bagian dari strategi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
"Banyak anak-anak kita datang ke sekolah dalam kondisi lapar, yang tentu saja memengaruhi konsentrasi dan prestasi mereka di kelas. Program Makan Bergizi Gratis hadir untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sehingga mereka dapat belajar dengan lebih fokus dan optimal," ujar Wamen Fajar di SD Negeri 24 Rufei, Kota Sorong.
Selain memberikan manfaat kesehatan, lanjut Wamendikdasmen, MBG juga berperan dalam menanamkan disiplin, kebersihan, dan kebiasaan makan yang sehat kepada siswa. Dengan adanya jadwal makan yang teratur dan pengawasan gizi, anak-anak tidak hanya mendapatkan nutrisi yang lebih baik tetapi juga belajar tentang pentingnya pola makan sehat.
Kepala Sekolah SD Negeri 24 Rufei, Kota Sorong, Sientje Martentji Ajomi, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya program ini. Dia menyebut program MBG telah memberikan dampak nyata dalam keseharian siswa.
"Kami sangat bersyukur atas program ini. Anak-anak begitu antusias setiap kali jam makan tiba, dan kami melihat perubahan besar dalam semangat belajar mereka. Mereka lebih fokus di kelas, lebih aktif bertanya, dan lebih ceria sepanjang hari. Harapan kami, program ini terus berlanjut, bahkan jika memungkinkan, diberikan tambahan seperti susu untuk melengkapi asupan gizi mereka," kata dia.
Hal yang sama disampaikan oleh Mince Kambu, Kepala Sekolah SD Negeri 9 Kota Sorong, yang mengamati perubahan signifikan pada siswa setelah menerima makanan bergizi secara rutin.
"Sebelumnya, jika saya mengajar matematika, anak-anak mudah lelah dan sulit fokus. Tapi sekarang, setelah makan bergizi, mereka lebih bersemangat, bahkan ingin belajar lebih lama. Ada anak-anak yang biasanya malas datang ke sekolah, kini hadir setiap hari karena mereka tahu ada makanan bergizi yang menanti mereka. Ini benar-benar perubahan yang luar biasa," terang Mince.
Program MBG akan dilaksanakan secara bertahap dengan target seluruh sekolah yang membutuhkan dapat menikmati manfaat program ini pada akhir 2025. Alasan penerapan bertahap karena mempertimbangkan kesiapan infrastruktur dan sumber daya.
Saat ini, pemerintah telah mengalokasikan Rp71 triliun untuk MBG, dan jumlah ini akan meningkat menjadi Rp171 triliun pada akhir 2025. Prioritas utama diberikan kepada sekolah-sekolah yang siswanya berasal dari keluarga menengah ke bawah atau daerah yang memiliki tingkat kerawanan pangan tinggi.
KEYWORD :Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq Program MBG Makan Bergizi Gratis