![Ibnu Sina, atau yang lebih dikenal di dunia Barat dengan nama Avicenna, adalah salah satu ilmuwan Muslim jenius yang sangat berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan](https://www.jurnas.com/images/posts/1/2025/2025-02-10/b75e738bceab69d77326828cef39932f_1.jpeg)
Ibnu Sina, Cendikiawan Muslim jenius segala bidang (Foto: RRI)
Jakarta, Jurnas.com - Ibnu Sina, atau yang lebih dikenal di dunia Barat dengan nama Avicenna, adalah salah satu ilmuwan jenius Islam yang sangat berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan, terutama bidang kedokteran. Pemikirannya tersebar luas dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari kedoketeran, filfsafat, fisika, logika, psikologi hingga politik menjadikannya tokoh yang sangat dihormati di dunia Islam maupun di dunia Barat.
Ibnu Sina lahir pada tahun 980 M di Afshana, dekat Bukhara (sekarang Uzbekistan), dan meninggal pada tahun 1037 M di Hamadan (sekarang Iran). Ia telah banyak memberikan kontribusi bagi peradaban modern.
Ibnu Sina tidak seperti anak-anak pada umumnya. Pada usia 13 tahun, ia telah mendalami ilmu kedokteran. Dan hanya dalam beberapa tahun, ia menjadi dokter yang sangat terkemuka di Bukhara, bahkan berhasil menyembuhkan Sultan Bukhara dari penyakit serius, yang membuka jalan baginya untuk meminjam perpustakaan istana untuk melanjutkan penelitiannya.
Salah satu karya monumentalnya ialah Al-Qanun fi al-Tibb (Kanon Kedokteran), yang menjadi teks acuan kedokteran di Eropa dan dunia Islam selama berabad-abad. Kitab ini menyatukan seluruh pengetahuan medis yang ada pada masanya, memperkenalkan konsep-konsep baru yang revolusioner, termasuk pemahaman tentang penyakit menular seperti tuberkulosis dan penyebaran penyakit melalui air dan tanah.
Selama hidupnya yang penuh tantangan, Ibnu Sina menulis ratusan karya, banyak di antaranya masih relevan hingga saat ini. Sebagai seorang yang berdedikasi pada ilmu pengetahuan, ia tidak hanya dikenal sebagai dokter, tapi juga seorang penyair, filsuf, dan bahkan psikiater, yang karyanya terus mempengaruhi pemikiran medis hingga filsafat di dunia.
Salah satu temuan penting lainnya adalah kontribusinya terhadap pemahaman denyut nadi yang kini menjadi salah satu pemeriksaan medis paling mendasar. Ibnu Sina mampu mengidentifikasi berbagai jenis denyut nadi yang berkaitan dengan penyakit jantung dan kondisi fisik lainnya, termasuk penjelasannya yang mendalam tentang efek usia, jenis kelamin, dan emosi terhadap denyut nadi.
Ibnu Sina juga memiliki berbagai temuan penting, seperti aromaterapi, termometer, dan etanol sebagai pembunuh mikroorganisme. Ia juga dikenal sebagai pemikir pertama yang berpendapat bahwa pikiran manusia dapat mempengaruhi kondisi fisiknya. Pendapat ini menjadi cikal bakal pengembangan pengobatan kejiwaan dan juga pengenalan penyakit syaraf.
Dengan segala kontribusinya dalam berbagai bidang, Ibnu Sina telah memberikan warisan yang tak ternilai bagi dunia ilmu kedokteran, filsafat hingga sains yang kita kenal hari ini. Menjadikannya salah satu ilmuwan Muslim jenius segala bidang yang tak lekang oleh waktu.
KEYWORD :Ibnu Sina Ilmuwan Muslim Ilmu Pengetahuan Kedokteran