Selasa, 11/02/2025 19:22 WIB

IKM Keripik Tempe Asal Sukabumi Tembus Pasar Ekspor Saudi

IKM keripik tempe asal Sukabumi yang telah memanfaatkan program Kemenperin tersebut dan berhasil melakukan ekspor.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri dalam negeri untuk melebarkan sayapnya ke pasar mancanegara melalui perdagangan ekspor.

Upaya ini juga ditujukan kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM), dengan berbagai program strategis yang difasilitasi oleh Kemenperin, di antaranya program pendampingan, sertifikasi hingga pembukaan akses promosi ke pasar internasional.

CV. Kahla Global Persada, IKM pangan asal Sukabumi yang telah memanfaatkan program Kemenperin tersebut dan berhasil melakukan ekspor. IKM ini sukses melakukan ekspor perdana produk keripik tempe ke Arab Saudi.

"Kami memberikan apresiasi kepada CV. Kahla Global Persada yang telah memberikan contoh tentang kegigihan dan kisah sukses pelaku IKM yang mampu terus berkembang, hingga berhasil menembus pasar internasional dan semoga capaian ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta, pada Senin (10/2).

Dirjen IKMA menyampaikan, IKM pangan selama ini memainkan peranan penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia. "Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, terbuka pula peluang produk-produk IKM pangan Indonesia bisa menembus pasar ekspor," ujar Reni.

Reni mengatakan agar pelaku IKM bisa semakin berdaya saing global, mereka perlu menyiapkan diri dengan terus meningkatkan kualitas produk, membangun branding, melakukan adaptasi teknologi dan berinovasi, serta membaca tren dan kebutuhan pasar di dalam maupun luar negeri. Apalagi, pemerintah menjadikan IKM sebagai salah satu sektor prioritas dalam memajukan ekonomi nasional.

"Kemenperin melalui Ditjen IKMA terus melakukan pembinaan terhadap IKM pangan dengan berbagai insentif dan program kegiatan yang strategis untuk mendorong pelaku IKM Indonesia semakin unggul, mampu menghadapi persaingan tinggi dan menjadi rantai supply bagi industri besar," dia menjelaskan.

Di samping itu, Kemenperin berupaya mendukung dan meningkatkan kemampuan IKM pangan dalam memasarkan produk-produk yang berorientasi ekspor sesuai dengan kebutuhan pasar dan kualitas yang diinginkan oleh buyer.

"Salah satunya dengan mendorong para pelaku IKM pangan untuk memenuhi kriteria ekspor produk IKM pangan," kata Reni.

Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugroho menyebutkan, kinerja ekspor tempe dari Indonesia pada 2023, untuk produk tempe dengan HS 21069097, mencapai angka 720,68 ton dengan nilai USD2,43 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan 35,47 persen (yoy) dibanding 2022 yang mencapai 533,8 ton dengan nilai USD1,64 juta.

"Indonesia juga mengekspor produk tempe dalam bentuk keripik, namun belum terdapat kode HS khusus untuk produk keripik tempe. Sebagai gambaran, nilai dari ekspor 20 feet produk keripik tempe saat ini adalah sebesar USD16.525,52 atau setara Rp269.514.706," ujar Bayu.

Bayu mengatakan bahwa CV. Kahla Global Persada merupakan salah satu IKM olahan tempe binaan Ditjen IKMA yang telah mendapatkan fasilitasi bimbingan, pendampingan dan sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) pada 2021, serta fasilitasi restrukturisasi mesin dan peralatan pada tahun 2020 dengan nilai bantuan potongan harga sebesar Rp11.475.000.

"Fasilitasi bimbingan, pendampingan dan sertifikasi HACCP merupakan kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan untuk memperkuat produk IKM khususnya makanan agar mampu bersaing secara global dengan adanya jaminan keamanan dan mutu pangan," kata Bayu.

Fasilitasi pengembangan produk adalah salah satu aspek penting yang perlu dilakukan dalam upaya membentuk IKM agar bisa lebih berdaya saing. Dengan produk dan SDM yang berkualitas, para pelaku IKM akan dapat memenuhi kriteria pasar ekspor.

Saat ini, CV. Kahla Global Persada telah memiliki 15 orang karyawan dengan kapasitas produksi sebesar 31.000 pcs per bulan, dan sudah memiliki potensi pasar ekspor ke beberapa negara lainnya seperti Kanada, Norwegia, Malaysia, Australia, Belanda, Filipina, Vietnam, Hongkong, Singapura, Jepang, Swiss, Korea Selatan, dan Arab Saudi.

KEYWORD :

Keripik Tempe Ditjen IKMA Kemenperin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :