
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak. (Foto: Dok. CNN Indonesia)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak merespons soal Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pada Senin, 17 Februari 2025.
Hasto tidak hadir hari ini dengan alasan sedang mengajukan permohonan Praperadilan kedua. Hasto meminta KPK untuk menjadwalkan ulang pemeriksaan.
Tanak mengatakan bahwa jika Hasto mengaku sebagai warga negara yang baik, seharusnya memenuhi panggilan penyidik KPK hari ini.
"Idealnya sebagai warga negara yang baik, beliau datang menghadiri panggilan penyidik," kata Johanis saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Senin.
Pimpinan KPK berlatar belakang jaksa ini menjelaskan Praperadilan tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda pemeriksaan KPK. Sebab, itu dua hal yang berbeda.
Kendati demikian, Johanis belum bisa memberi informasi apakah akan diterapkan upaya paksa atau tidak. Pimpinan, kata dia, menyerahkan sepenuhnya kepada tim penyidik.
"Kalau menurut ketentuan hukum, adanya Praperadilan tidak menghalangi proses pemeriksaan kecuali ada penetapan hakim Praperadilan yang menyatakan agar pemeriksaan perkara yang dimohonkan Praperadilan ditunda sampai dengan adanya putusan," ungkap dia.
KPK seyogianya memanggil Hasto untuk diperiksa sebagai tersangka pada hari ini. Namun, yang bersangkutan melalui tim hukumnya menyurati penyidik untuk memohon penjadwalan ulang karena baru saja mendaftarkan permohonan Praperadilan kedua.
KEYWORD :KPK Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Suap PAW Johanis Tanak